Selasa, 20 Desember 2016

Pembuatan Koloid



Pada prinsipnya pembuatan koloid adalah mengubah partikel-partikel berukuran ion, atom, atau molekul menjadi partikel-partikel koloid atau mengubah partikel besar menjadi koloid. Untuk memperoleh suatu sistem koloid dapat dilakukan dengan cara kondensasi dan dispersi.

1. Cara Kondensasi
Cara kondensasi yaitu dengan mengubah partikel-partikel yang lebih kecil menjadi partikel yang lebih besar yaitu partikel koloid. Hal yang harus diperhatikan pada pengerjaan cara kondensasi adalah menjaga ukuran partikel koloid, karena partikel yang terlalu besar akan mengendap. Untuk menghindari penggumpalan selama kondensasi berlangsung maka selama kondensasi dimulai, larutan sudah harus lewat jenuh dan bibit-bibit kondensasi harus sudah terbentuk. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan reaksi pengendapan dan pergantian pelarut.

a.      Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh 1(reaksi oksidasi):
Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.
2H2S(g) + SO2(aq) → 2H2O(l) + 3S (koloid)
Contoh 2 (Reaksi reduksi)
Sol dari logam dari Pt, Ag, dan Au dapat dibuat dengan cara mereaksikan
larutan logam dengan zat pereduksi misalnya FeSO4 dan formaldehida.
Contoh : 2 AuCl3 + 3SnCl2 → 3SnCl4 + 2Au
Pada reaksi tersebut ion Au3+ direduksi menjadi Au (logam). Au padat adalah partikel fase dispersi yang terbentuk dan menyusun sol emas. Warna sol emas yang terbentuk bisa bermacam-macam tergantung kepada besarnya partikel Au, umumnya berwarna biru sampai merah delima.
b.      Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Cara reaksi hidrolisis dapat dipakai untuk membuat koloid basa logam seperti Al, Fe, dan Cr, karena basa logam tersebut berbentuk koloid.
Contoh:
Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl3, maka akan terbentuk sol Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3 (koloid) + 3 HCl(aq)
Sol Fe(OH)3 yang terbentuk dapat tahan lama dan partikelnya bermuatan positif
karena mengadsorpsi ion H+.
c.        Reaksi Pengendapatan
Contoh 1:
Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan H2S.
2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq) → As2S3(koloid) + 6 H2O(l)
Contoh 2:
Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer dengan larutan HCl encer.
AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(koloid) + HNO3(aq)
d.      Penggantian Pelarut
Selain dengan cara-cara kimia seperti di atas, koloid juga dapat terjadi dengan penggantian pelarut. Cara kondensasi ini dilakukan untuk menurunkan kelarutan suatu zat terlarut.
Contoh:
1)   Belerang larut dalam etanol tapi tidak larut dalam air. Bila larutan jenuh belerang dalam etanol dituangkan dalam air, maka akan terbentuk sol belerang. Hal ini terjadi akibat menurunnya kelarutan belerang di dalam campuran tersebut
2)   Indikator fenolftalein larut dalam etanol tetapi tidak larut dalam air. Bila air ditambahkan ke dalam larutan fenolftalein dalam etanol terbentuk cairan seperti susu.

2. Cara Dispersi
Pembuatan koloid dengan cara dispersi yaitu dengan memecah molekul besar menjadi molekul-molekul lebih kecil yang sesuai dengan ukuran partikel koloid.
a. Cara Mekanik
Dengan cara mekanik, partikel kasar dipecah sampai halus. Dalam laboratorium kimia pemecahan partikel ini dilakukan dengan menggunakan lumping dan alu kecil., sedangkan dalam industri digunakan mesin penggiling koloid. Zat yang sudah halus dimasukkan ke dalam cairan sampai terbentuk suatu sistem koloid.
Contoh:
Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
b.      Cara Peptisasi
Cara ini dilakukan dengan menambahkan ion sejenis pada suatu endapan, sehingga endapannya terpecah menjadi partikel-partikel koloid. Cara ini biasa digunakan untuk membuat sol liofil.
Contoh 1:
Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan Al(OH)3 oleh AlCl3.

Contoh 2:
Endapan AgI dapat dipeptisasi dengan menambahkan larutan elektrolit dari ion sejenis, misalnya kalium iodida (KI) atau perak nitrat (AgNO3)

c.   Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi, sehingga membentuk partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara kondensasi.
Contoh:
Pembuatan sol emas dan sol platina.








PEMBUATAN KOLOID
Diajukan Untuk Nilai Kimia Semester II
   

                                                                






Disusun Oleh :
Fachrul Achmad
Fitriani Yulianti
I Made Sumertayasa
Ima Yuningsih

Kelompok  4
XI IPA 7

SMA NEGERI 4 BOGOR
2013/2014

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI



LAPORAN PRAKTIKUM
MATA PELAJARAN BIOLOGI

logokotabogor.gif

Oleh :
Adi Muhamad Sanusi 111210180
Fitriani Yulianti  111210120
I Made Sumertayasa 111210123
Ima Yuningsih 121311387
Nevin Abdulah Wibowo 111210167
Tia Inten Diana 111210140

Kelas: XII IPA  3

PEMERINTAH KOTA BOGOR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 4 BOGOR
JALAN DREDED 36, TELEPON 0251-8323951 BOGOR 16132
TAHUN 2013/2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ’’ Laporan Praktikum” tepat pada waktunya.
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi. Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada:

1.       Ibu Ai Maria yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga terwujudnya makalah ini.

2.      Seseorang yang selalu ada di hati kami, terima kasih atas kesetiaanmu serta nasihat dan motivasi yang telah diberikan.

3.      Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

BogorFebruari 2014



Penyusun



DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ................................................................................1
B.     Rumusan Masalah ...........................................................................2
C.     Tujuan Percobaan ............................................................................2
D.    Manfaat Percobaan ..........................................................................2
BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.    Landasan Teori ................................................................................3
B.     Hipotesis ..........................................................................................5
BAB III. METODE PENELITIAN
A.    Alat dan Bahan ................................................................................6
B.     Langkah Kerja Percobaan ................................................................6
BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.    Tabel Pengamatan ..................................................................... ......9
B.     Pembahasan ............................................................................... ......9
BAB V.Kesimpulan dan Saran
A.    Kesimpulan .....................................................................................10
B.     Saran ...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
Pendahuluan


A.    Latar Belakang Masalah
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disilin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri. Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau ransformasi kimia yang diinginkan. Misalnya saja pada pembuatan roti dengan melibatkan suatu organisme patogen seperti mikroorganisme.
Salah satu bahan baku roti yang paling penting dalam proses pembuatan soft bread adalah ragi atau yeast. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembang biak dengan cara memakan gula. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan.Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghasilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi.Gas ini kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa mengembang. Komponen lain yang terbentuk selama proses fermentasi adalah asam dan alkohol yang berkontribusi terhadap rasa dan aroma roti, namun alkohol akan menguap dalam proses pemanggangan roti.
Proses pengembangan adonan merupakan suatu proses yang terjadi secara sinkron antara peningkatan volume sebagai akibat bertambahnya gas-gas yang terbentuk sebagai hasil fermentasi dan protein larut, lemak dan karbohidrat yang juga mengembang dan membentuk film tipis. Dalam proses ini terlihat dua kelompok daya yaitu daya poduksi gas dan daya penahan gas. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi daya produksi gas adalah konsentasi ragi roti, gula, malt, makanan ragi dan susu selama berlangsungnya fermentasi. Berdasarkan uraian diatas maka pada praktikum kali ini yaitu “Pembuatan Roti” untuk mengetahui cara pembuatan roti dengan bantuan mikroorganisme .

B.     Tujuan Penyusunan Laporan
1.      Untuk mengetahui waktu fermentasi roti.
2.      Untuk mengetahui ragi yang digunakan dalam pembuatan roti.

C.     Manfaat
1.      Bagi siswa
Dalam pembuatan roti diharapkan siswa dapat mengetahui prosedur dan bahan dalam pembuatan roti dengan baik dan tepat.
2.      Bagi guru
Memudahkan dalam penyampaian materi bioteknologi tanpa harus susah payah dalam penerapannya pada siswa/siswi.
D.    Pembatasan Masalah
Masalah yang dikemukakan masih luas, maka peneliti membatasi bahan dan prosedur pembuatan roti.

E.     Sistematika Penyusunan Laporan
a.       Halaman judul, adalah nama yang diberikan untuk karya ilmiah.
(laporan menggunakan kertas  A4, Times New Roman, 12, ukuran margin 4-4-3-3, spasi 1,5 ,
penomoran halaman untuk kata pengantar dan daftar isi  menggunakan huruf (i) di tengah bawah halaman, untuk isi jika ada judul nomor halaman di bawah selanjutnya pojok kiri atas.
b.      Halaman pengesahan
Di sebelah kanan identitas guru pembimbing praktik dengan NIP (Biologi, dll; di sebelah kiri guru mata  pelajaran bahasa Indonesia dengan NIP)
c.       Kata pengantar, mengemukakan :
1.      Penjelasan,berisi tentang alasan memilih bidang pembahasan tersebut.
2.      Pertanggungjawaban tentang cara karangan itu digarap secara umum.
3.      Suka duka penulis dalam pengumpulan data atau pada waktu mengadakan penelitian.
4.      Harapan-harapan penulis tentang bermanfaatnya karangan tersebut, baik itu untuk pribadi, nusa - bangsa, maupun bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
d.      Daftar isi,
Merupakan penyajian dari sistematika isi karya ilmiah, dibuat untuk mempermudah para pembaca mencari judul atau subjudul dari isi karya ilmiah yang dibacanya.

2.   Bab I Pendahuluan :
a. Latar Belakang Masalah
            b. Tujuan Penyusunan Laporan
            c. Manfaat
            d. Pembatasan Masalah
            e. Sistematika penyusunan Laporan


         3. Bab II LandasanTeori :
            a. Landasan Teori, berisikanTeori yang menunjang dari salah satu topic atau pekerjaan yang dilakukan beserta bagian- bagiannya.
            b. Berisikan analisis teori yang akan disajikan.
4. Bab III MetodedanProsedurPercobaan :
            a. Waktu
            b. Tempat
            c. Bahan yang digunakan
            d. UraiankegiatanPelaksanaan
            e. Deskripsi /prinsipkerja
            f. Pendeskripsianhasil
5. BAB IV Kesimpulandansaran :
            Berisikan uraian kesimpulan dari keseluruhan isi laporan.
6.    Daftar Pustaka
Merupakan daftar yang berisi judul-judul buku, artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitl ainnya.
Unsur-unsur pustaka acuan meliputi :
a.       Nama pengarang yang dikutip secara terbalik
b.      Judul buku
c.       Data publikasi yang meliputi : penerbit, kota terbit, tahun terbit.
     7. Lampiran-lampiran,
            Memuat lampiran kegiatan selama pelaksanaan praktik
a.       Grafik/ tabel
b.      Foto kegiatan
c.       Foto hasil  kegiatan

8.Biodata Penyusun merupakan data identitas siswa penulis laporan.


















Bab II
LandasanTeori
a.       Landasan Teori
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup  (bakteri,fungi,virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup  (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi terbagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll, sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, dan kultur jaringan.
Pengolahan  makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan ditingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya roti.
Roti adalah salah satu makanan tertua di dunia. Sejarah roti yang panjang konon berawal dari Mesir dan Mesopotamia. Roti ditemukan saat mereka mencari cara lain untuk menikmati gandum. Gandum yang awalnya dikonsumsi langsung ternyata dapat dilumat bersama air sehingga membentuk pasta. Pasta yang dimasak di atas api kemudian mengeras dan dapat disimpan beberapa hari.
Teknik paling dasar membuat roti seperti ini masih digunakan dibeberapa Negara walau perkembangan teknik dan jenis roti modern semakin beragam.  Sebut saja Tortila Mexico, Roti Canai India, Pitabread di Timur Tengah dan lain-lain. Roti-roti semacam ini dikenal lebih dengan nama istilah roti datar.
Sementara
ragi roti ditemukan saat orang-orang Mesir menyimpan sedikit adonan dari hari sebelumnya dan ditambah kanpada adonan yang baru.Kemudian dikembangkan pula jenis gandum yang baru yang memungkin kan terciptanya jenis roti yang baru.
Dari Mesir inilah bangsa Yunani mengambil teknologi pembuatan roti. Teknologi yang kemudian menyebar di seluruh Eropa dan menjadikan roti sebagai makanan yang dianggap penting oleh masyarakatnya. Di Roma, roti dangan gandum lebih penting ketimbang daging.
Sejarah Roti
            Di masa ribuan tahun silam, manusia hidup mengembara. Untuk kebutuhan makan mereka peroleh dari berburu dan memakan apa saja yang bias dimakan. Dari bulir gandum yang tadinya dimakan begitu saja akhirnya mereka tumbuk dan beri air supaya lembek.Adonan itu mereka jemur sampai kering, lalu kemudian ada juga yang membakar gandum itu di atas batu yang dipanaskan dengan api.
Sekitar 4.600 tahun yang lalu, di Mesirada orang lupa mengeringkan adonan tepung.Adonan itu meragi.Setelah dibakar, rasanya lebih empuk dan lebih enak, Sejakitu, mereka sengaja meragikan dulu adonan tepung supaya mengembang.
Roti masa itu belum seempuk dan seenak sekarang. Membuatnya pun menjijikkan. Di mana tepung, air dan adonan ragi dicampur lalu diinjak-injak oleh para budak.Namun roti tidak lagi dibakar di api terbuka, tetapi di dalam tungku primitif berbentuk kerucut. Masa itu para pekerja Mesir bukan di upah dengan uang, tetapi dengan roti.Sampai sekarang dalam bahasa Inggris pencari nafkah disebut breadwinner yaitu orang yang berjuang untuk mendapat sekerat roti.Kata ’Roti’ sering dipakai untuk menggantikan kata ’rezeki’. Sampai sekarang, roti tradisional di Timur Tengah, India dan Afrika bentuknya masih pipih. Sampai akhirnya roti kemudian menjadi makanan pokok di berbagai bagian dunia.
Di zaman dahulu warna roti membedakan ‘kelas’ dalam masyarakat. Semakin gelap warna roti yang dikonsumsi maka semakin rendah satus sosialnya.Hal ini dikarenakan tepung putih yang mahal. Tetapi zaman sekarang roti berwarna gelap justru lebih mahal karena rasanya yang lebih enak dan kandungan gizinya lebih tinggi.
Pembuatan roti terus berkembang. Kita mengenal berbagai macam bentukdan rasa roti. Di Indonesia kita biasa makan roti tawar yang empuk, berwarna putih, berbentuk kotak dan kulitnya tipis. Orang Perancis lebih menyukai roti panjang dan langsing seperti tabung, kulitnya tebal tetapi di dalamnya empuk.Sementara orang Jerman dan Rusia menyukai roti dari gandum.
Saat ini roti sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya berbetuk datar, kita bias menikmati roti dalam aneka bentuk, rasa dan ukuran.Tinggal pilih mana saja yang kita sukai.















BAB III
MetodedanProsedurPercobaan
A.    Waktu
Waktu dalam pembuatan roti, kami laksanakan pada:
Hari/tanggal    : Rabu, 05 Februari 2014
Waktu             : pukul 16.00 s/d selesai

B.     Tempat
Tempat pelaksanaan praktik di Jalan Tanjung 7 Nomor 21 Taman Cimanggu
C.     Bahan yang Digunakan
1.      Bahan Dasar Pembuatan Adonan Roti :
Ø  Tepung terigu cakra                           
Ø  Permifan
Ø  Telur
Ø  Mentega
Ø  Gula pasir
Ø  Garam
Ø  Air es
2.      Bahan Dasar Pembuatan Isi Roti :
-          Krim                                                    - Kacang mede
-          Susu kental                                          - Sosis
-          Oreo                                                    - Keju
-          Bumbu dapur                                      - Coklat
-          Daging cincang


D.    Uraian Kegiatan Pelaksanaan
-          Cara Pembuatan Adonan Roti :
1)      Timbang terigu,gula pasir dan mentega.
2)      Campurkan dengan fermipan satu sendok makan dan susu bubuk satu bungkus.
3)      Tambahkan air dingin dan garam secukupnya.
4)      Masukkan 1 buah telor utuh dan 1 buah kuningnya saja dimixer hingga adonan menjadi kalis.
5)      Lalu diamkan selama satu jam hingga adonan mengembang.

-       Cara Pembuatan Isi Roti :
1)      Cream Cookies
- Masukan cream cair yang telah jadi ke dalam wadah lalu aduk dengan mixer
-  Potong hingga cookies hancur
-  Lalu campurkan ke dalam cream yang telah membeku
            2)   Keju Sosis
                  -  Keju di potong memanjang
                 -  Sosis di potong memanjang
                 -   Lalu di balut oleh adonan roti
            3)   Coklat Keju
                 - Keju di parut
                 - Coklat di iris tipis
            4)   Daging
                - Tumis bumbu dapur
                - Masukan daging yang telah di cincang halus
                - Aduk hingga merata
            5)  Kacang coklat
            - Sangrai kacang mede hingga warnanya berubah menjadi kecoklatan
            - Coklat di iris tipis

E.     Deskripsi/ Prinsip Kerja
Pertama, terigu,mentega,gula pasir,susu bubuk,garam,fermipan,air dingin dan satu buah telur dimasukkan. Mixer hingga kalis. Tunggu adonan hingga mengembang.
Adonan yang mengembang ditimbang masing-masing 15 gr dan didiamkan hingga mengembang kembali. Adonan yang telah mengembang diisi sesuai dengan keinginan kita sendiri. Siapkan loyang yang telah diolesi mentega dan taruh diatasnya,lalu olesi putih telur diatas adonan. Siapkan oven dan masukkan roti yang telah dibuat. Panggang hingga warna roti menjadi coklat keemasan.
Roti diolesi mentega diatasnya supaya terlihat mengkilap.Untuk mempercantik penampilan roti, roti ditata sedemikian rupa sehingga rapih dan terlihat enak untuk dimakan.

F.      Pendeskripsian hasil
Roti yang dihasilkan adalah berwarna coklat keemasan karena roti dipanggang dengan menggunakan api kecil. Roti bertekstur lembut juga dihasilkan sebab ragi dengan takaran yang cukup serta komponen yang digunakan sesuai dengan resep yang ada. Adonan mengembang pada waktu dipanggang disebabkan waktu pengembangan adonan yang cukup dan api yang digunakan untuk memanggang tidak terlalu besar.
Roti didukung dengan pada pembuatan adonan. Adonan yang dibuat harus sampai kalis, jika tidak adonan akan tidak matang bahkan ada gumpalan tepung terigu didalamnya.
Bahan pembuatan roti perlu diperhatikan seperti, telur yang digunakan adalah satu buah telur utuh dan satu buah kuningnya saja. Dengan demikian roti yang dihasilkan adalah berwarna coklat keemasan, lembut, dan mengembang jika dipanggang.



























BAB IV
Kesimpulan dan Saran

A.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa roti adalah   produk makanan yang terbuat dari fermentasiv tepung terigu dengan ragi atau bahan pengembang lain. Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki dan mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir serta kapang, sedangkan khamir jenis Saccharomyces cereviceae merupakan jenis khamir yang paling umum digunakan pada pembuatan roti.

B.  Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini adalah sebaiknya pada praktikum pembuatan roti, praktikan lebih aktif untuk bekerja, agar praktikum bias berjalan dengan lancar.














Daftar Pustaka
Desrosier, N.W. 1987.Teknologi PengawetanPangan. UI Press. Jakarta.
Dwijoseputro. 1990.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.
Gumbiro, Said. 1987.BioIndustriPenerapanTeknologiFermentasi. Jakarta. MediyatamaSarana Perkasa.
Roberts, HarisdanEndel, Karmas.1989. EvaluasiGiziPadaPengolahanPangan.ITB. Bandung.
RukmanadanYuniarsih.2001.  Cara Pembuata Roti .Kanisius.Yogyakarta.























Biodata Penyusun

1.      Nama : Adi Muhamad Sanusi
Tempat/tanggal lahir : Bogor, 01 Maret 1996
Alamat : Kampung Warung Bandrek RT 04/XII

2.      Nama : Fitriani Yulianti
Tempat/tanggal lahir : Bogor, 26 Juli 1996
            Alamat : Jalan Pahlawan III Gang Parung Jambu II RT 01/X

3.      Nama : I Made Sumertayasa
Tempat/tanggal lahir : Bogor, 19 Desember 1995
Alamat : Asrama Brimob Sukasari RT 03/III Lawanggintung

4.      Nama :  Ima Yuningsih
Tempat/tanggal lahir : Bogor, 17 Juni 1996
            Alamat : Jalan Binamarga I No. 23 RT 06/VIII Ciheuleut
5.      Nama : Nevin Abdulah Wibowo
Tempat/tanggal lahir : Bogor, 04 Juni 1996
Alamat :Jalan Bogor Nirwana Raya Nomor 158 Cluster Bukit Nirwana Raya

6.      Nama : Tia Inten Diana
Tempat/tanggal lahir : Bandung, 11 September 1996
            Alamat : Jalan Pemancingan Lembah Hijau Ciomas