Sabtu, 20 Juni 2015
Kamis, 18 Juni 2015
Resensi Novel
RESENSI
NOVEL
DIAJUKAN
UNTUK TUGAS B. INDONESIA
DISUSUN OLEH :
FITRIANI YULIANTI
KELAS :
XII IPA 3
SMA NEGERI 4 BOGOR
2013
RESENSI NOVEL
1. Identitas
Buku
a.
Judul Buku : Fairish
b.
Pengarang : Esti
Kinasih
c.
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
d.
Tahun Terbit : 2004
e.
Tebal Buku : 20 cm
f.
Jumlah Halaman : 310
halaman
g.
Jenis Buku : Fiksi
Remaja
h.
Harga Buku : -
2. Sinopsis
Fairish adalah wanita biasa,
mungil, dan tidak popular di sekolah. Awal permasalahan yang menjadi inti
cerita pada novel ini mulai tampak pada saat SMU Palagan, sekolah Irish
kedatangan seorang siswa baru pindahan dari kota kecil di pinggiran Jakarta,
bernama Davidio Daniel Dharmawan atau yang biasa dipanggil Davi. Seketika itu
pula, Davi yang merupakan seorang pria yang sempurna mulai menarik simpati
wanita-wanita yang ada di kelas itu. Tetapi ia tetap menanggapi itu semua
dengan dingin. Ternyata tidak semua wanita di kelas itu menaruh simpati
padanya. Irish-lah satu-satunya wanita yang tidak terlalu berminat untuk
mengikuti seperti teman-temannya yang lain. Mungkin hal itu memang karena sifat
Irish-lah yang tidak terlalu peduli.
Lain Irish, lain pula Davi. Justru
dengan sikap Irish yang seperti itu membuat Davi suka padanya. Awalnya, ia
hanya ingin duduk bersebelahan saja dengan Irish agar ia tidak terlalu merasa
terganggu mengingat sikap Irish yang tidak terlalu peduli akan kehadirannya di
kelas itu. Tapi, Davi mulai merasa ada kecocokan dengannya, sampai-sampai ia
mulai menceritakan latar belakang kepindahannya dari sekolah yang sebelumnya.
Keputusan untuk pindah Davi lakukan
untuk menghilangkan kenangan masa lalunya yang pahit dan terus menyiksanya. Di
sekolah sebelumnya, Davi pernah mempunyai pacar yang bernama Meilani. Tapi,
hubungan mereka tidak berlangsung lama. Meilani meninggal saat sepeda motor
yang dikendarai Davi untuk memboncengnya mengalami kecelakaan. Keluarga Meilani
tidak bias terima akan kejadian tersebut. Dari sinilah Davi mulai berjanji
tidak mau berurusan lagi yang namanya wanita. Davi memang terkenal kasar pada
wanita.
Untuk menghindari masalah tersebut,
Davi pun meminta pada Irish untuk berpura-pura menjadi pacarnya. Sebenarnya
Irish ingin menolak permintaan Davi tersebut. Walaupun Irish adalah wanita yang
tidak terlalu peduli, ia tetap menyadari bahwa Davi adalah sosok yang bias
memikathatinya, dan karena rasa ibanya padanya, Irish pun menerima permintaan
Davi. Berderkatan dengan pria tampan tidak seterusnya terasa indah, serperti
itulah yang dirasakan Irish.
Setelah ia mulai memainkan perannya
sebagai pacar pura-pura Davi, Irish mulai dimusuhi oleh wanita-wanita lain yang
menaruh simpati pada Davi. Selain itu, Irish juga harus menahan perasaan
sukanya pada Davi yang mulai tumbuh karena seringnya mereka bersama.
Perasaan itu mulai bisa ditekan
ketika di sekolah Irish kedatangan siswa baru lagi yang bernama Alfa. Alfa yang
terkenal kampungan dan periang itu selalu menganggu hubungan Davi dengan Irish
untuk menarik simpati Irish padanya. Alfa pun berhasil, karena memang hubungan
Irish dengan Davi hanyalah pura-pura. Davi tak bisa menolak keinginan Irish
untuk selalu bersama Alfa, walaupun Davi sendiri mulai ada rasa suka pada
Irish.
Menarik simpati Irish bukanlah
tujuan Alfa yang sebenarnya. Alfa adalah sepupu Meilani yang tidak bisa
menerima perbuatan Davi yang mengakibatkan kepergian Meilani. Mendekati Irish
hanyalah sebagai suatu siasat untuk memulai urusannya dengan Davi, meskipun
pada akhirnya Alfa juga mengakui bahwa ia mulai suka pada Irish sejak ia sering
bersama.
Davi memang bersalah, tapi tidak
sepantasnya ia dipermainkan seperti itu, apalagi jika ada sangkut-pautnya
dengan perasaan. Davi mulai mengumpulkan keberaniannya untuk mengungkapkan
semua rasa yang ada di hatinya pada Irish. Pada akhirnya Davi menyatakan
perasaan cintanya itu pada Irish di puncak pegunungan tempat kenangan Davi
dengan Meilani. Dan Irish-pun mengiyakannya karena memang sebenarnya dia
mencintai Davi apa adanya.
Kelebihan
Buku : Buku ini sangat menarik untuk dibaca para remaja, karena menceritakan
indahnya masa-masa SMA.
Kekurangan
Buku : Buku ini menggunakan bahasa campuran, jadi banyak yang kurang di
mengerti oleh pembaca.
Unsur
Intrinsik
·
Tema : Masa SMA
·
Alur : Maju Mundur Maju
·
Latar : Tempat : Di
kelas, Lapangan / Gor Basket, di rumah Fairish, Kebun Teh.
Waktu : Pagi hari, malam hari, sore hari.
Susana : Menyenangkan, kaget, mengharukan.
·
Tokoh dan Penokohan : Fairish : Wanita mungil, baik hati,
penasaran, sederhana.
Davi : Tidak peduli, penasaran, perhatian.
Metha : Jahat, sirik, tidak mau menerima
keadaan.
Alfa : Pendendam, riang, baik hati.
Wulan : Tidak tahu malu.
Viorish : Senang bercanda.
Udin : Baik hati.
Vaya : Baik hati.
Sagara : Baik hati.
Daniar
: Jahat, sirik.
·
Gaya Bahasa :
Menggunakan bahasa campuran (baku dan tidak baku)
·
Sudut Pandang : Orang
kedua
·
Amanat : Bila orang
lain mendapatkan hal yang di inginkan oleh kita, kita tidak boleh sirik atau
pun sampai berbuat jahat. Perlu usaha untuk mendapat yang kita inginkan. Dan
dengan usaha semuanya akan tercapai. Jangan menjadi orang pendendam.
Unsur Ekstrinsik :
·
Nilai Moral :
Di
dalam novel ini memiliki banyak sifat-sifat yang tergambar menunjukan rasa
kesetiaan terhadap teman, saling membantu sesama teman, menyelesaikan secara
bersama-sama. Tetap sabar dalam menjalani hal apa pun, meskipun menyakiti hati
tetap bersabar dalam menjalani hal apa pun.
·
Nilai Sosial :
Ditinjau
dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal ini dibuktikan
rasa setia kawan yang begitu tinggi. Masing-masing saling mendukung dan
membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian.
ALKALI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Alkali adalah Dalam
sistem periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering
juga disebut dengan “Golongan IA”,
terdiri dari Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr. Disebut logam alkali karena oksidanya
dapat bereaksi dengan air mengasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline).
Hal tersebutlah menjadi latar belakang penulisan makalah ini.
B.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penulisan dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui logam Alkali lebih jelas,
macam-macam Logam Alkali, sifat-sifat dalam Logam Alkali, kecenderungan dalam
sistem periodik, dan lain-lain.
C.
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan
dalam makalah ini yaitu selain mengetahui Logam Alkali lebih jelas, sifat-sifat
dalam Logam Alkali, kecenderungan dalam sistem periodik, juga dapat mengenal
lebih jauh macam-macam logam alkali secara rinci dan jelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Alkali
Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat
basa. Kata alkali ini menunjukan bahwa kecenderungan sifat logam alkali adalah
membentuk basa. Alkali adalah merupakan unsur yang sangat reaktif. Logam alkali
adalah logam golongan IA yang terdiri dari Litium (3Li), Natrium (11Na),
Kalium (19K), Rubidium (37Rb), Sesium (55Cs),
dan Fransium (87Fr). Oleh karena logam-logam golongan IA membentuk
basa-basa kuat yang larut air, maka disebut logam alkali. Unsur pada golongan
IA ini mempunyai warna nyala yang indah, sehingga digunakan sebagai kembang
api.
Semua unsur pada kelompok ini sangat rektif sehingga secara alami tak
pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas,
unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.
B.
Kelimpahan Logam Alkali di Alam
Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam-garam
alkali dan alkali tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air
laut diuapkan, garam-garam yang terlarut akan membentuk kristal. Selain air
laut, sumber utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang
ditambang dari dalam tanah, seperti halit (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit
(KCl.MgCl.H2O). Mineral-mineral ini banyak ditemukan di berbagai
belahan bumi.
Tabel Mineral Utama Logam Alkali
Unsur
|
Sumber Utama
|
Litium
|
Spodumen, LiAl(Si2O6)
|
Natrium
|
NaCl
|
Kalium
|
KCl
|
Rubidium
|
Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3
|
Cesium
|
Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O
|
Pembentukan mineral Logam Alkali
tersebut melalui proses yang lama. Mineral Logam Alkali berasal dari air laut
yang menguap dan garam-garam terlarut mengendap sebagai mineral. Kemudian, secara
perlahan mineral Logam Alkali tersebut tertimbun oleh debu dan tanah sehingga
banyak ditemukan tidak jauh dari pantai. Logam alkali lain diperoleh dari
mineral aluminosilikat. Litium terdapat dalam bentuk spodumen, LiAl(SiO3)2.
Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium diperoleh dari pollusit yang
sangat jarang, CsAl(SiO3)2.H2O. Fransium
bersifat radioaktif.
C.
Karakteristik
Beberapa jenis logam alkali seperti kelompok lainnya, anggota dari grup ini
dapat ditunjukkan dari konfigurasi elektronnya, terutama kulit terluarnya yang menghasilkan sifat sebagai berikut:
3
|
2, 1
|
[He]2s1
|
|
11
|
2, 8, 1
|
[Ne]3s1
|
|
19
|
2, 8, 8, 1
|
[Ar]4s1
|
|
37
|
2, 8, 18, 8, 1
|
[Kr]5s1
|
|
55
|
2, 8, 18, 18, 8, 1
|
[Xe]6s1
|
|
87
|
2, 8, 18, 32, 18, 8, 1
|
[Rn]7s1
|
D.
Sifat-sifat Unsur Alkali
1.
Sifat-sifat Fisis
Sifat – sifat fisis logam alkali
cenderung beraturan. Dari atas ke bawah, jari – jari atom dan massa jenis
bertambah, sedankan titik leleh dan titik didih berkurang. Sementara itu,
energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang. Potensial elektrode dari
atas ke bawah cenderung bertambah, kecuali litium, yang mempunya potensial
elektroda paling besar.
Berbagai data fisis logam
alkali diberikan pada tabel di bawah ini :
Sifat
|
Litium
|
Natrium
|
Kalium
|
Rubidium
|
Sesium
|
Nomor atom
Konfigurasi elektron
Jari-jari atom
Jari-jari ion
Titik cair oC
Titik didih oC
Rapatan
Energi pengion
(pertama)
(kedua)
Keelektronegatifan
(skala pauling)
Kekerasan (skala Moshs)
Warna nyala
Potensial reduksi standar
(volt), M+ + e- M
|
3
[He]2s1
1,52
0,60
181
1.347
0,53
520
7.298
1,0
O,6
Merah-tua
3,04
|
11
[Ne]3s1
1,86
0,95
97,8
883
0,97
496
4.562
0,9
0,4
Kuning
2,71
|
19
[Ar]4s1
2,31
1,33
63,6
774
0,86
419
3.051
0,8
0,5
Ungu
2,92
|
37
[Kr]5s1
2,44
1,48
38,9
688
1,53
403
2.632
0,8
0,3
Merah
2,92
|
55
[Xe]6s1
2,62
1,69
28,4
678
1,88
376
2.420
0,7
0,3
Biru
2,92
|
Keterangan tabel :
1.
Nomor atom
bertambah, sehingga basa semakin kuat. Membentuk senyawa hidroksida (basa) yang
kuat dengan rumus MOH (M = Li, Na, K, Rb, atau Cs)
2.
Memiliki konfigurasi
[X]ns1
3.
Jari-jari atom dan
massa jenis (rapatan) bertambah
4.
Titik cair dan
titik didih berkurang
5.
Energi pengionan
dan keelektronegatifan berkurang
6.
Potensial elektrode
(besaran yang menggambarkan daya reduksi dalam larutan) dari atas ke bawah
cenderung bertambah kecuali litium. Litium ternyata mempunyai elektrode yang
paling besar, hal ini merupakan penyimpangan sebagaimana sering diperlihatkan
oleh unsur-unsur periode kedua. Penyimpangan tersebut berkaitan dengan kecilnya
volume atom unsur periode kedua tersebut.
7.
Sifat logam semakin
ke bawah semakin kuat.
2.
Sifat – Sifat Kimia
Sifat-sifat kimia antara lain :
a.
Sangat reaktif
sehingga di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas tetapi dalam bentuk
senyawa.
Kereaktifan : Fr > Cs > Rb > K > Na > Li.
Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan energi ionisasinya yang rendah,
sehingga mudah melepas elektron.
b.
Hampir semua
senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air.
Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa sifat-sifat logam alkali itu :
1. Sangat reaktif
2. Bereaksi dengan halogen membentuk garam
3. Bereaksi dengan air membentuk basa kuat
4. Elektron terluar 1
5. Lunak
6. Titik lebur rendah
7. Massa Jenis rendah
8. Potensial untuk ionisasi sangat rendah
9. Tingkat elektronegativitas : Li > Na > K > Rb
> Cs > Fr
10. Tingkat reaktivitas : Li < Na < K < Rb < Cs
< Fr
11. Titik lebur dan titik uap :
Li > Na > K > Rb > Cs >
E.
Reaksi – Reaksi Penting dari Alkali
1.
Alkali + air
Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.
Litium bereaksi agak pelan, sedangkan natrium bereaksi hebat. Kalium, rubidium,
dan sesium meledak jika dimasukkan kedalam air.
Reaksi :
2M(s) + 2H2O(l) " 2MOH(aq) + H2(g)
Contoh : 2Na(s) + 2H2O(l) " 2NaOH(aq) + H2 (sangat
eksplosif)
2.
Alkali + oksigen
Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida, peroksida, atau
superoksida.
Reaksi :
4M(s) + O2(g) " 2M2O (oksida)
2M(s) + O2(g) berlebih "
M2O2 (peroksida)
4Li(s) + O2(g) " 2LiO(s) (litium oksida)
M(s) + O2(g) " MO2(s) (superoksida) (M =
K, Rb, Cs)
Contoh : 4K(s) + O2(g) " 2K2O(s) ( kalium
oksida)
2K(s) + O2(g)
berlebih " K2O2(s) (kalium
peroksida)
Bilangan oksida oksigen dalam :
Oksida (O2-) = -2
Peroksida (O2-2)
= -1
Superoksida (O2) = -1/2
|
Oleh karena sangat mudah bereaksi dengan air dan oksigen, maka logam alkali
biasanya disimpan dalam cairan yang inert, misalnya minyak tanah (kerosin),
atau dalam botol yang diisolasi.
3.
Alkali + gas hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk
hidrida, suatu senyawa ion yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1.
Reaksi :
2M(s) + H2(g) " 2MH(s) (hidrida)
Contoh : 2K(s) + H2(g) " 2KH (kalium hidrida)
4.
Alkali + gas nitrogen
Contoh : 6Li(s) + 3N2(g) " 2Li3N(s) (pada
suhu kamar)
5.
Alkali + asam kuat (HCl atau H2SO4)
Reaksi :
2M(s) + 2HCl(aq) " 2MCl(aq) + H2(g)
Contoh : 2K(s) + 2HCl(aq) " 2KCl(aq) + H2(g)
6.
Alkali + halogen
Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam halida.
Reaksi :
2M(s) + X2 " 2MX(s)
Natrium cair terbakar dalam gas klorin menghasilakan nyala berwarna kuning
khas logam natrium.
UNSUR
|
Li
|
Na
|
K
|
Rb dan Cs
|
a.Dengan udara/oksigen
|
Perlahan-lahan terjadi Li2O
|
Cepat terjadi Na2O dan Na2O2
|
Cepat terjadi K2O
|
Terbakar terjadi Rb2O dan Cs2O
|
b. Dengan air
2L + 2H2O → 2LOH + H2 |
(makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah)
|
|||
c. Dengan asam kuat
2L + 2H+ → 2L+ + H2 |
||||
d. Dengan halogen
2L + X2 → 2LH |
||||
WARNA NYALA API
|
Merah
|
Kuning atau oranye /jingga
|
Ungu (pink kebiruan)
|
biru kemerahan dan biru
|
Garam atau basa yang sukar larut dalam air
|
CO32+
OH- , PO43- |
-
|
ClO4- dan [ Co(NO2)6 ]3-
|
F.
Kegunaan Unsur Alkali
1.
Logam natrium (Na)
a.
Sebagai pendingin pada reaktor inti karena natrium dapat
melebur pada suhu 892oC, sehingga ideal untuk mendinginkan reaktor
atom.
b.
Karena merupakan reduktor kuat, natrium digunakan pada pengolahan
logam-logam tertentu. Seperti litium, kalium, zirkonium, dan logam alkali yang
lebih berat.
c.
Digunakan untuk
membuat senyawa natrium yang tidak dapat dibuat dari natrium klorida, seperti
natrium peroksida (Na2O2).
d.
Sedikit natrium
digunakan dalam lampu natrium yang banyak digunakan sebagai penerang jalan
raya.
2.
Natrium sianida (NaCN) digunakan dalam pertambangan emas dan perak.
3.
Natrium klorida (NaCl)
a.
Digunakan sebagai
pengatur rasa asin dan sebagai pengawet.
b.
Sebagai bahan baku
untuk membuat natrium, klorin, dan senyawa-senyawa natrium seperti NaOH dan
natrium karbonat (Na2CO3).
c.
Bahan baku dalam
industri susu, mengawetkan ikan dan daging.
d.
Mencairkan salju di jalan raya di negara yang bermusim
dingin
e.
Regenerasi alat pelunak air
f.
Pengolahan kulit
g.
Dan serta sebagai bumbu masak ( garam dapur).
4.
Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan natrium klorida.
Kegunaannya :
a.
Dalam industri
sabun, detergen, pulp, dan kertas.
b.
Pengolahan bauksit untuk pembuatan alumunium, tesktil,
plastik, pemurnian minyak bumi.
c.
Serta untuk membuat senyawa natrium lainnya seperti natrium
hipoklorit (NaClO).
5.
Natrium karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat berasal dari alam, yaitu Trona, yang
terdapat melimpah di Wyoming, Amerika Serikat. Natrium karbonat dapat juga
dibuat dari NaCl menurut proses Solvay dengan reaksi sebagai berikut : NaCl(aq)
+ CO2(g) + NH3(aq) + H2O(l) 0oC NaHCO3(s) + NH4Cl(aq)
Natrium hidrogen karbonat (NaHCO3(s)) yang terbentuk dipisahkan,
kemudian dipanaskan sehingga membentuk Na2CO3.
Kegunaan utama dari natrium karbonat adalah :
a.
Untuk pembuatan
kaca (terutama kaca bejana).
b.
Untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya, industri plup, dan
kertas, industri detergen, dan bahan pelunak air.
6.
Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Natrium bikarbonat terbentuk sebagai hasil antara pada
proses Solvay.natrium bikarbonat juga disebut sebagai soda kue. Jika adonan
yang mengandung natrium bikarbonat dipanggang, senyawa itu akan membebaskan CO2
yang memekarkan adonan sehingga menjadi empuk karena adanya rongga-rongga gas
di dalamnya. Baking powder adalah campuran serbuk natrium bikarbonat dengan
suatu zat yang bersifat asam, seperti kalium hidrogen tartrat (KHC4H4O6).
Campuran bahan itu tidak bereaksi dalam keadaan kering, tetapi sekali bubuk itu
berbeda dalam adonan, keduanya akan bereaksi dan menghasilkan gas karbon
dioksida yang memekarkan adonan.
G.
Pembuatan Unsur
Alkali
Pembuatan logam alkali dengan cara elektrolisis lelehan atau leburan
garamnya.
Contoh :
o
Membuat Logam Litium
Sintesis logam litium memerlukan
teknologi elektrolisis dan proses ini berlagsung sangat sulit disebabkan
sulitnya memasukkan satu elektron kepada ion logam litium yang bersifat sangat
elektropositif. Biji litium yang penting adalah spodumene, LiAl(SiO3)2.
Bentuk litium alfa akan diubah menjadi bentuk litium beta pada kisaran suhu
antara 1100° C. Campuran kemudian dicampur dengan asam sulfat panas kemudian
diekstraksi ke dalam air untuk mendapatkan litium sulfat Li2SO4.
Senyawaan sulfat ini kemudian ditambahkan natrium karbonat untuk mendapatkan
garam Li2CO3 yang tidak mudah larut di dalam air. Reaksi
litium karbonat dengan asam klorida akan diperoleh litium klorida LiCl yang
siap untuk dielektrolisis.
o
Membuat Logam Na
Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida
yang di campur dengan kalsium klorida (
sel Downs). Kalsium klorida berguna untuk menurunkan titik cair (dengan cara
itu titik leleh dapat diturunkan dari 801oC menjadi sekitar 500oC).
NaCl(l) " Na+(l) + Cl-(l)
Katode : Na+(l)
+ e " Na(l) x 2
Anode : 2Cl-(l) " Cl2(g) + 2e x 1
2Na+(l) + 2Cl-(l)"2Na(l) + Cl2(g)
o
Membuat Logam
Kalium
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil
melalui proses elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk
memproduksi kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si,
atau Na.
Pembuatan
Logam Kalium ( K )
- elektrolisis
lelehan KOH
- elektrolisis
lelehan KCN
- reduksi
garam kloridanya
- reduksi
KCl dengan natrium
Kalium
tidak dibuat dengan metode yang sama seperti natrium karena logam kalium,
awalnya dibentuk melalui elektrolisis larutan KCl terlarut dalam garam yang
dilelehkan.
Katoda:
K+ (l) + e- K (l)
Anoda:
Cl- (l) → 1/2Cl2 (g) + e-
Kalium
dibuat melalui reaksi logam natrium dengan KCl cair pada 850 °C :
Na
+ KCl→ K+ NaCl
TANYA – JAWAB
1.
Kelompok Gas Mulia :
o
Pertanyaan : Mengapa
di logam Alkali titik didihnya menurun ? Apakah penyebabnya ?
o
Jawaban : Karena dari Litium ke Sesium, titik didihnya
semakin menurun. Hal ini disebabkan titik didih ditentukan oleh jenis ikatan
dan kekuatan ikatan logam yang dimiliki unsur Alkali. Semakin kuat ikatan
logamnya, semakin tinggi titik didihnya. Ini berarti dari Litium ke Sesium
ikatan logamnya semakin lemah.
2.
Kelompok Halogen :
o
Pertanyaan : Pada reaksi Alkali + Asam Kuat, disini
contohnya hanya HCL dan H2SO4 . misalnya jika direaksikan
dengan HNO3 dan HI, bereaksinya bagaimana dan menghasilkan hidrogen
apa tidak ?
o
Jawaban :
a.
Reaksi Alkali + HNO3 :
2M(s) + 2HNO3(aq) 2MNO3(aq) + H2(g)
b.
Reaksi Alkali + HI
2M(s) + 2HI(aq) 2MI(aq) + H2(g)
Dari reaksi tersebut, terbukti bahwa HNO3 dan HI
menghasilkan oksigen.
3.
Kelompok Alkali Tanah :
4.
Kelompok Unsur-unsur Periode 3 :
o
Pertanyaan : Jelaskan bagaiamana kereaktifan logam Alkali ?
o
Jawaban : logam Alkali sangat reaktif dibandingkan logam
golongan lain. Selain disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu
dan ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga
energi ionisasinya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan lain. Dari
Litium sampai Sesium harga energi ionisasi semakin kecil sehingga logamnya
semakin rektif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya
bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur Halogen, dan Hidrogen.
5.
Kelompok Unsur-unsur
Transisi Periode 4 :
6.
Unsur-unsur Radioaktif :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas dalam BAB II,
dapat ditarik kesimpulan bahwa Dalam sistim periodik logam alkali terdapat pada
kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri
dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs) dan
francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air
menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga memiliki
sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin,
merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling
kuat, mudah bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak
tanah, dan lain-lain.
3.2 Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas,
karena masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber.
Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi
mengenai Kimia Unsur
Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.
Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael.
2006. KIMIA Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga
Purba, Michael.
2004. KIMIA Untuk SMA Kelas XI Semester GanjilI. Jakarta : Penerbit Erlangga
http://entoen.nu/beemster/id
http://id.wikipedia.org
http://entoen.nu/id
http://corrosion-doctors.org/Electrochem/Cell.htmΓΌ
http://id.wikipedia.org
http://entoen.nu/id
http://corrosion-doctors.org/Electrochem/Cell.htmΓΌ
Langganan:
Postingan (Atom)