Kamis, 18 Juni 2015

Resensi Novel

RESENSI NOVEL
DIAJUKAN UNTUK TUGAS B. INDONESIA


images1.jpg

DISUSUN OLEH :
FITRIANI YULIANTI
KELAS :
XII IPA 3

SMA NEGERI 4 BOGOR
2013

RESENSI NOVEL

images.jpg
1.      Identitas Buku
a.       Judul Buku : Fairish
b.      Pengarang : Esti Kinasih
c.        Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
d.      Tahun Terbit : 2004
e.       Tebal Buku : 20 cm
f.       Jumlah Halaman : 310 halaman
g.      Jenis Buku : Fiksi Remaja
h.      Harga Buku : -

2.      Sinopsis
             Fairish adalah wanita biasa, mungil, dan tidak popular di sekolah. Awal permasalahan yang menjadi inti cerita pada novel ini mulai tampak pada saat SMU Palagan, sekolah Irish kedatangan seorang siswa baru pindahan dari kota kecil di pinggiran Jakarta, bernama Davidio Daniel Dharmawan atau yang biasa dipanggil Davi. Seketika itu pula, Davi yang merupakan seorang pria yang sempurna mulai menarik simpati wanita-wanita yang ada di kelas itu. Tetapi ia tetap menanggapi itu semua dengan dingin. Ternyata tidak semua wanita di kelas itu menaruh simpati padanya. Irish-lah satu-satunya wanita yang tidak terlalu berminat untuk mengikuti seperti teman-temannya yang lain. Mungkin hal itu memang karena sifat Irish-lah yang tidak terlalu peduli.
             Lain Irish, lain pula Davi. Justru dengan sikap Irish yang seperti itu membuat Davi suka padanya. Awalnya, ia hanya ingin duduk bersebelahan saja dengan Irish agar ia tidak terlalu merasa terganggu mengingat sikap Irish yang tidak terlalu peduli akan kehadirannya di kelas itu. Tapi, Davi mulai merasa ada kecocokan dengannya, sampai-sampai ia mulai menceritakan latar belakang kepindahannya dari sekolah yang sebelumnya.
             Keputusan untuk pindah Davi lakukan untuk menghilangkan kenangan masa lalunya yang pahit dan terus menyiksanya. Di sekolah sebelumnya, Davi pernah mempunyai pacar yang bernama Meilani. Tapi, hubungan mereka tidak berlangsung lama. Meilani meninggal saat sepeda motor yang dikendarai Davi untuk memboncengnya mengalami kecelakaan. Keluarga Meilani tidak bias terima akan kejadian tersebut. Dari sinilah Davi mulai berjanji tidak mau berurusan lagi yang namanya wanita. Davi memang terkenal kasar pada wanita.
             Untuk menghindari masalah tersebut, Davi pun meminta pada Irish untuk berpura-pura menjadi pacarnya. Sebenarnya Irish ingin menolak permintaan Davi tersebut. Walaupun Irish adalah wanita yang tidak terlalu peduli, ia tetap menyadari bahwa Davi adalah sosok yang bias memikathatinya, dan karena rasa ibanya padanya, Irish pun menerima permintaan Davi. Berderkatan dengan pria tampan tidak seterusnya terasa indah, serperti itulah yang dirasakan Irish.
             Setelah ia mulai memainkan perannya sebagai pacar pura-pura Davi, Irish mulai dimusuhi oleh wanita-wanita lain yang menaruh simpati pada Davi. Selain itu, Irish juga harus menahan perasaan sukanya pada Davi yang mulai tumbuh karena seringnya mereka bersama.
             Perasaan itu mulai bisa ditekan ketika di sekolah Irish kedatangan siswa baru lagi yang bernama Alfa. Alfa yang terkenal kampungan dan periang itu selalu menganggu hubungan Davi dengan Irish untuk menarik simpati Irish padanya. Alfa pun berhasil, karena memang hubungan Irish dengan Davi hanyalah pura-pura. Davi tak bisa menolak keinginan Irish untuk selalu bersama Alfa, walaupun Davi sendiri mulai ada rasa suka pada Irish.
             Menarik simpati Irish bukanlah tujuan Alfa yang sebenarnya. Alfa adalah sepupu Meilani yang tidak bisa menerima perbuatan Davi yang mengakibatkan kepergian Meilani. Mendekati Irish hanyalah sebagai suatu siasat untuk memulai urusannya dengan Davi, meskipun pada akhirnya Alfa juga mengakui bahwa ia mulai suka pada Irish sejak ia sering bersama.
             Davi memang bersalah, tapi tidak sepantasnya ia dipermainkan seperti itu, apalagi jika ada sangkut-pautnya dengan perasaan. Davi mulai mengumpulkan keberaniannya untuk mengungkapkan semua rasa yang ada di hatinya pada Irish. Pada akhirnya Davi menyatakan perasaan cintanya itu pada Irish di puncak pegunungan tempat kenangan Davi dengan Meilani. Dan Irish-pun mengiyakannya karena memang sebenarnya dia mencintai Davi apa adanya.

Kelebihan Buku : Buku ini sangat menarik untuk dibaca para remaja, karena menceritakan indahnya masa-masa SMA.
Kekurangan Buku : Buku ini menggunakan bahasa campuran, jadi banyak yang kurang di mengerti oleh pembaca.
Unsur Intrinsik
·         Tema : Masa SMA
·         Alur : Maju Mundur Maju
·         Latar : Tempat : Di kelas, Lapangan / Gor Basket, di rumah Fairish, Kebun Teh.
                       Waktu : Pagi hari, malam hari, sore hari.
                       Susana : Menyenangkan, kaget, mengharukan.
·      Tokoh dan Penokohan :  Fairish : Wanita mungil, baik hati, penasaran, sederhana.
                                              Davi : Tidak peduli, penasaran, perhatian.
                                              Metha : Jahat, sirik, tidak mau menerima keadaan.
                                              Alfa : Pendendam, riang, baik hati.
                                              Wulan : Tidak tahu malu.
                                              Viorish : Senang bercanda.
                                              Udin : Baik hati.
                                              Vaya : Baik hati.
                                              Sagara : Baik hati.
                                             Daniar : Jahat, sirik.
·      Gaya Bahasa : Menggunakan bahasa campuran (baku dan tidak baku)
·      Sudut Pandang : Orang kedua
·      Amanat : Bila orang lain mendapatkan hal yang di inginkan oleh kita, kita tidak boleh sirik atau pun sampai berbuat jahat. Perlu usaha untuk mendapat yang kita inginkan. Dan dengan usaha semuanya akan tercapai. Jangan menjadi orang pendendam.


Unsur Ekstrinsik :
·         Nilai Moral :
Di dalam novel ini memiliki banyak sifat-sifat yang tergambar menunjukan rasa kesetiaan terhadap teman, saling membantu sesama teman, menyelesaikan secara bersama-sama. Tetap sabar dalam menjalani hal apa pun, meskipun menyakiti hati tetap bersabar dalam menjalani hal apa pun.
·         Nilai Sosial :
Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal ini dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi. Masing-masing saling mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian.


ALKALI

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Alkali adalah Dalam sistem periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan “Golongan  IA”, terdiri dari Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr. Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air mengasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Hal tersebutlah menjadi latar belakang penulisan makalah ini.

B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui logam Alkali lebih jelas, macam-macam Logam Alkali, sifat-sifat dalam Logam Alkali, kecenderungan dalam sistem periodik, dan lain-lain.
C.    Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam makalah ini yaitu selain mengetahui Logam Alkali lebih jelas, sifat-sifat dalam Logam Alkali, kecenderungan dalam sistem periodik, juga dapat mengenal lebih jauh macam-macam logam alkali secara rinci dan jelas.












BAB II
PEMBAHASAN


A.    Definisi Alkali

Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa. Kata alkali ini menunjukan bahwa kecenderungan sifat logam alkali adalah membentuk basa. Alkali adalah merupakan unsur yang sangat reaktif. Logam alkali adalah logam golongan IA yang terdiri dari Litium (3Li), Natrium (11Na), Kalium (19K), Rubidium (37Rb), Sesium (55Cs), dan Fransium (87Fr). Oleh karena logam-logam golongan IA membentuk basa-basa kuat yang larut air, maka disebut logam alkali. Unsur pada golongan IA ini mempunyai warna nyala yang indah, sehingga digunakan sebagai kembang api.
Semua unsur pada kelompok ini sangat rektif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.

B.     Kelimpahan Logam Alkali di Alam
Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam-garam alkali dan alkali tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air laut diuapkan, garam-garam yang terlarut akan membentuk kristal. Selain air laut, sumber utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang ditambang dari dalam tanah, seperti halit (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl.H2O). Mineral-mineral ini banyak ditemukan di berbagai belahan bumi.

Tabel Mineral Utama Logam Alkali
Unsur
Sumber Utama
Litium
Spodumen, LiAl(Si2O6)
Natrium
NaCl
Kalium
KCl
Rubidium
Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3
Cesium
Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O

Pembentukan mineral Logam Alkali tersebut melalui proses yang lama. Mineral Logam Alkali berasal dari air laut yang menguap dan garam-garam terlarut mengendap sebagai mineral. Kemudian, secara perlahan mineral Logam Alkali tersebut tertimbun oleh debu dan tanah sehingga banyak ditemukan tidak jauh dari pantai. Logam alkali lain diperoleh dari mineral aluminosilikat. Litium terdapat dalam bentuk spodumen, LiAl(SiO3)2. Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium diperoleh dari pollusit yang sangat jarang, CsAl(SiO3)2.H2O. Fransium bersifat radioaktif.

C.    Karakteristik
Beberapa jenis logam alkali seperti kelompok lainnya, anggota dari grup ini dapat ditunjukkan dari konfigurasi elektronnya, terutama kulit terluarnya yang menghasilkan sifat sebagai berikut:
Z
3
2, 1
[He]2s1
11
2, 8, 1
[Ne]3s1
19
2, 8, 8, 1
[Ar]4s1
37
2, 8, 18, 8, 1
[Kr]5s1
55
2, 8, 18, 18, 8, 1
[Xe]6s1
87
2, 8, 18, 32, 18, 8, 1
[Rn]7s1




D.    Sifat-sifat Unsur Alkali
1.      Sifat-sifat Fisis
Sifat – sifat fisis logam alkali cenderung beraturan. Dari atas ke bawah, jari – jari atom dan massa jenis bertambah, sedankan titik leleh dan titik didih berkurang. Sementara itu, energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang. Potensial elektrode dari atas ke bawah cenderung bertambah, kecuali litium, yang mempunya potensial elektroda paling besar.

        Berbagai data fisis logam alkali diberikan pada tabel di bawah ini :
      
Sifat
Litium
Natrium
Kalium
Rubidium
Sesium
Nomor atom
Konfigurasi elektron
Jari-jari atom
Jari-jari ion
Titik cair oC
Titik didih oC
Rapatan
Energi pengion
(pertama)
(kedua)
Keelektronegatifan
(skala pauling)
Kekerasan (skala Moshs)
Warna nyala
Potensial reduksi standar
(volt), M+ + e-          M
3
[He]2s1
1,52
0,60
181
1.347
0,53

520
7.298

1,0
O,6
Merah-tua


3,04
11
[Ne]3s1
1,86
0,95
97,8
883
0,97

496
4.562

0,9
0,4
Kuning


2,71
19
[Ar]4s1
2,31
1,33
63,6
774
0,86

419
3.051

0,8
0,5
Ungu


2,92
37
[Kr]5s1
2,44
1,48
38,9
688
1,53

403
2.632

0,8
0,3
Merah


2,92
55
[Xe]6s1
2,62
1,69
28,4
678
1,88

376
2.420

0,7
0,3
Biru


2,92


Keterangan  tabel :
1.      Nomor atom bertambah, sehingga basa semakin kuat. Membentuk senyawa hidroksida (basa) yang kuat dengan rumus MOH (M = Li, Na, K, Rb, atau Cs)
2.      Memiliki konfigurasi [X]ns1
3.      Jari-jari atom dan massa jenis (rapatan) bertambah
4.      Titik cair dan titik didih berkurang
5.      Energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang
6.      Potensial elektrode (besaran yang menggambarkan daya reduksi dalam larutan) dari atas ke bawah cenderung bertambah kecuali litium. Litium ternyata mempunyai elektrode yang paling besar, hal ini merupakan penyimpangan sebagaimana sering diperlihatkan oleh unsur-unsur periode kedua. Penyimpangan tersebut berkaitan dengan kecilnya volume atom unsur periode kedua tersebut.
7.      Sifat logam semakin ke bawah semakin kuat.

2.      Sifat – Sifat  Kimia
     Sifat-sifat kimia antara lain :
a.       Sangat reaktif sehingga di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas tetapi dalam bentuk senyawa.
Kereaktifan : Fr > Cs > Rb > K > Na > Li.
Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan energi ionisasinya yang rendah, sehingga mudah melepas elektron.
b.      Hampir semua senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat logam alkali itu :
1. Sangat reaktif
2. Bereaksi dengan halogen membentuk garam
3. Bereaksi dengan air membentuk basa kuat
4. Elektron terluar 1
5. Lunak
6. Titik lebur rendah
7. Massa Jenis rendah
8. Potensial untuk ionisasi sangat rendah
9. Tingkat elektronegativitas : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr
10. Tingkat reaktivitas : Li < Na < K < Rb < Cs < Fr
11. Titik lebur dan titik uap : Li > Na > K > Rb > Cs >


E.     Reaksi – Reaksi Penting dari Alkali

1.       Alkali + air
Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Litium bereaksi agak pelan, sedangkan natrium bereaksi hebat. Kalium, rubidium, dan sesium meledak jika dimasukkan kedalam air.
Reaksi :
2M(s) + 2H2O(l) " 2MOH(aq) + H2(g)
Contoh : 2Na(s) + 2H2O(l) " 2NaOH(aq) + H2 (sangat eksplosif)

2.       Alkali + oksigen
Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida, peroksida, atau superoksida.
Reaksi :
4M(s) + O2(g) " 2M2O (oksida)
2M(s) + O2(g) berlebih "  M2O2 (peroksida)
4Li(s) + O2(g) " 2LiO(s) (litium oksida)
M(s) + O2(g) " MO2(s) (superoksida) (M = K, Rb, Cs)
Contoh : 4K(s) + O2(g) " 2K2O(s) ( kalium oksida)
                 2K(s) + O2(g) berlebih " K2O2(s) (kalium peroksida)

Bilangan oksida oksigen dalam :
Oksida (O2-) = -2
Peroksida (O2-2) = -1
Superoksida (O2) =  -1/2

Oleh karena sangat mudah bereaksi dengan air dan oksigen, maka logam alkali biasanya disimpan dalam cairan yang inert, misalnya minyak tanah (kerosin), atau dalam botol yang diisolasi.

3.       Alkali + gas hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hidrida, suatu senyawa ion yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1.
Reaksi : 
2M(s) + H2(g) " 2MH(s) (hidrida)
Contoh : 2K(s) + H2(g) " 2KH (kalium hidrida)

4.       Alkali + gas nitrogen
Contoh : 6Li(s) + 3N2(g) " 2Li3N(s) (pada suhu kamar)

5.       Alkali + asam kuat (HCl atau H2SO4)
Reaksi :
2M(s) + 2HCl(aq) " 2MCl(aq) + H2(g)
Contoh : 2K(s) + 2HCl(aq) " 2KCl(aq) + H2(g) 

6.       Alkali + halogen
Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam halida.
Reaksi :
2M(s) + X2 " 2MX(s)
Natrium cair terbakar dalam gas klorin menghasilakan nyala berwarna kuning khas logam natrium.





UNSUR
Li
Na
K
Rb dan Cs
a.Dengan udara/oksigen
Perlahan-lahan terjadi Li2O
Cepat terjadi Na2O dan Na2O2
Cepat terjadi K2O
Terbakar terjadi Rb2O dan Cs2O
b. Dengan air
2L + 2H2O → 2LOH + H2


(makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah)
c. Dengan asam kuat
2L + 2H+ → 2L+ + H2
d. Dengan halogen
2L + X2 → 2LH
WARNA NYALA API
Merah
Kuning atau oranye /jingga
Ungu (pink kebiruan)
biru kemerahan dan biru
Garam atau basa yang sukar larut dalam air
CO32+
OH- , PO43-
-
ClO4- dan [ Co(NO2)6 ]3-



F.      Kegunaan Unsur Alkali

1.              Logam natrium (Na)
a.        Sebagai pendingin pada reaktor inti karena natrium dapat melebur pada suhu 892oC, sehingga ideal untuk mendinginkan reaktor atom.
b.       Karena merupakan reduktor kuat, natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu. Seperti litium, kalium, zirkonium, dan logam alkali yang lebih berat.
c.       Digunakan untuk membuat senyawa natrium yang tidak dapat dibuat dari natrium klorida, seperti natrium peroksida (Na2O2).
d.      Sedikit natrium digunakan dalam lampu natrium yang banyak digunakan sebagai penerang jalan raya.
2.       Natrium sianida (NaCN) digunakan dalam pertambangan emas dan perak.
3.       Natrium klorida (NaCl)
a.       Digunakan sebagai pengatur rasa asin dan sebagai pengawet.
b.      Sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin, dan senyawa-senyawa natrium seperti NaOH dan natrium karbonat (Na2CO3).
c.       Bahan baku dalam industri susu, mengawetkan ikan dan daging.
d.       Mencairkan salju di jalan raya di negara yang bermusim dingin
e.        Regenerasi alat pelunak air
f.        Pengolahan kulit
g.       Dan serta sebagai bumbu masak ( garam dapur).

4.       Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan natrium klorida.
Kegunaannya :
a.       Dalam industri sabun, detergen, pulp, dan kertas.
b.       Pengolahan bauksit untuk pembuatan alumunium, tesktil, plastik, pemurnian minyak bumi.
c.        Serta untuk membuat senyawa natrium lainnya seperti natrium hipoklorit (NaClO).

5.       Natrium karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat berasal dari alam, yaitu Trona, yang terdapat melimpah di Wyoming, Amerika Serikat. Natrium karbonat dapat juga dibuat dari NaCl menurut proses Solvay dengan reaksi sebagai berikut : NaCl(aq) + CO2(g) + NH3(aq) + H2O(l)        0oC       NaHCO3(s) + NH4Cl(aq)
Natrium hidrogen karbonat (NaHCO3(s)) yang terbentuk dipisahkan, kemudian dipanaskan sehingga membentuk Na2CO3.
Kegunaan utama dari natrium karbonat adalah :
a.       Untuk pembuatan kaca (terutama kaca bejana).
b.       Untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya, industri plup, dan kertas, industri detergen, dan bahan pelunak air.

6.       Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Natrium bikarbonat terbentuk sebagai hasil antara pada proses Solvay.natrium bikarbonat juga disebut sebagai soda kue. Jika adonan yang mengandung natrium bikarbonat dipanggang, senyawa itu akan membebaskan CO2 yang memekarkan adonan sehingga menjadi empuk karena adanya rongga-rongga gas di dalamnya. Baking powder adalah campuran serbuk natrium bikarbonat dengan suatu zat yang bersifat asam, seperti kalium hidrogen tartrat (KHC4H4O6). Campuran bahan itu tidak bereaksi dalam keadaan kering, tetapi sekali bubuk itu berbeda dalam adonan, keduanya akan bereaksi dan menghasilkan gas karbon dioksida yang memekarkan adonan.

G.     Pembuatan Unsur Alkali
Pembuatan logam alkali dengan cara elektrolisis lelehan atau leburan garamnya.
Contoh :
o   Membuat Logam Litium
Sintesis logam litium memerlukan teknologi elektrolisis dan proses ini berlagsung sangat sulit disebabkan sulitnya memasukkan satu elektron kepada ion logam litium yang bersifat sangat elektropositif. Biji litium yang penting adalah spodumene, LiAl(SiO3)2. Bentuk litium alfa akan diubah menjadi bentuk litium beta pada kisaran suhu antara 1100° C. Campuran kemudian dicampur dengan asam sulfat panas kemudian diekstraksi ke dalam air untuk mendapatkan litium sulfat Li2SO4. Senyawaan sulfat ini kemudian ditambahkan natrium karbonat untuk mendapatkan garam Li2CO3 yang tidak mudah larut di dalam air. Reaksi litium karbonat dengan asam klorida akan diperoleh litium klorida LiCl yang siap untuk dielektrolisis.

o    Membuat Logam Na
Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang di campur dengan  kalsium klorida ( sel Downs). Kalsium klorida berguna untuk menurunkan titik cair (dengan cara itu titik leleh dapat diturunkan dari 801oC menjadi sekitar 500oC).
NaCl(l) " Na+(l) + Cl-(l)
Katode            : Na+(l) + e " Na(l)      x 2
Anode : 2Cl-(l) " Cl2(g) + 2e    x 1
                           2Na+(l) + 2Cl-(l)"2Na(l) + Cl2(g)

o   Membuat Logam Kalium
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
Pembuatan Logam Kalium ( K )
  • elektrolisis lelehan KOH
  • elektrolisis lelehan KCN
  • reduksi garam kloridanya
  • reduksi KCl dengan natrium
Kalium tidak dibuat dengan metode yang sama seperti natrium karena logam kalium, awalnya dibentuk melalui elektrolisis larutan KCl terlarut dalam garam yang dilelehkan.
Katoda: K+ (l) + e- K (l)
Anoda: Cl- (l) → 1/2Cl2 (g) + e-
Kalium dibuat melalui reaksi logam natrium dengan KCl cair pada 850 °C :
Na + KCl→ K+ NaCl







TANYA JAWAB

1.      Kelompok Gas Mulia :
o   Pertanyaan  : Mengapa di logam Alkali titik didihnya menurun ? Apakah penyebabnya ?
o   Jawaban : Karena dari Litium ke Sesium, titik didihnya semakin menurun. Hal ini disebabkan titik didih ditentukan oleh jenis ikatan dan kekuatan ikatan logam yang dimiliki unsur Alkali. Semakin kuat ikatan logamnya, semakin tinggi titik didihnya. Ini berarti dari Litium ke Sesium ikatan logamnya semakin lemah.
2.      Kelompok Halogen :
o    Pertanyaan : Pada reaksi Alkali + Asam Kuat, disini contohnya hanya HCL dan H2SO4 . misalnya jika direaksikan dengan HNO3 dan HI, bereaksinya bagaimana dan menghasilkan hidrogen apa tidak ?
o    Jawaban :
a.       Reaksi Alkali + HNO3 :
2M(s) + 2HNO3(aq)           2MNO3(aq) + H2(g)
b.      Reaksi Alkali + HI
2M(s) + 2HI(aq)          2MI(aq) + H2(g)
Dari reaksi tersebut, terbukti bahwa HNO3 dan HI menghasilkan oksigen.
3.      Kelompok Alkali Tanah :
4.      Kelompok Unsur-unsur Periode 3 :
o   Pertanyaan : Jelaskan bagaiamana kereaktifan logam Alkali ?
o   Jawaban : logam Alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain. Selain disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga energi ionisasinya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan lain. Dari Litium sampai Sesium harga energi ionisasi semakin kecil sehingga logamnya semakin rektif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur Halogen, dan Hidrogen.
5.      Kelompok  Unsur-unsur Transisi Periode 4 :
6.      Unsur-unsur Radioaktif :




















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas dalam BAB II, dapat ditarik kesimpulan bahwa Dalam sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin, merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain.

3.2 Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber.
Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur
Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.













DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael. 2006. KIMIA Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga
Purba, Michael. 2004. KIMIA Untuk SMA Kelas XI Semester GanjilI. Jakarta : Penerbit Erlangga
 http://entoen.nu/beemster/id
 http://id.wikipedia.org
 http://entoen.nu/id
 http://corrosion-doctors.org/Electrochem/Cell.htm
ΓΌ