Jumat, 24 Agustus 2018

AKUNTANSI BIAYA

BAB I
AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA
Definisi Akuntansi Biaya
                Akuntansi biaya adalah proses pengidentifikasian, pencatatan, penghitungan, peringkasan, pengevaluasian dan pelaporan biaya pokok suatu produk baik barang maupun jasa dengan metode dan sistem tertentu sehingga pihak manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis secara efektif dan efisien.
Perbedaan Akuntansi Biaya, Akuntansi Keuangan & Akuntansi Manajemen :
        Akuntansi Biaya : berguna untuk menghitung biaya suatu produk yang mengandung unsur bahan baku, upah langsung dan overhead pabrik (biaya fabrikase), serta memusatkan pada akumulasi biaya, penilaian persediaan dan perhitungan serta penetapan harga pokok suatu produk, hanya menekankan pada sisi biaya
        Akuntansi Keuangan : mengarah pada proses penyusunan laporan keuangan yang akan diberikan pada pemilik perusahaan
        Akuntansi Manajemen : menekankan pada penggunaan data akuntansi untuk pengambilan keputusan bisnis, menekankan pada aspek pengendalian manajemen atas biaya
Tujuan Akuntansi Biaya :
  1. Penentuan Harga Pokok Produksi : mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya pembuatan produk
  2. Menyediakan informasi biaya untuk kepentingan manajemen : biaya sebagai ukuran efisiensi
  3. Alat Perencanaan : perencanaan bisnis pasti berkaitan dengan penghasilan dan biaya, Perencanaan biaya akan memudahkan dalam pengendalian biaya
  4. Pengendalian biaya : membandingkan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk dengan biaya yang sesungguhnya terjadi
  5. Memperkenalkan berbagai metode : berbagai macam metode dalam Akuntansi biaya dapat dipilih sesuai dengan kepentingan yang diperlukan dengan hasil yang paling efektif dan efisien
  6. Pengambilan keputusan khusus : sebagai alat manajemen dalam mengawasi dan merekam transaksi biaya secara sistematis dan menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
  7. Menghitung Laba perusahaan pada periode tertentu : untuk mengetahui laba maka diperlukan biaya yang dikeluarkan, biaya merupakan salah satu komponen dalam laba
  8. Menghitung dan menganalisis terjadinya ketidakefektifan dan ketidakefisienan : membahas batas maksimum yang harus diperhatikan dalam menetapkan biaya suatu produk, menganalisis dan menentukan solusi terbaik jika ada perbedaan antara batas maksimum tersebut dengan yang sesungguhnya terjadi.
Fungsi Akuntansi Biaya :
  1. Melakukan perhitungan dan pelaporan biaya (harga) pokok suatu produk
  2. Memperinci biaya (harga) pokok produk pada segenap unsurnya
  3. Memberikan informasi dasar untuk membuat perencanaan biaya dan beban
  4. Memberikan data bagi proses penyusunan anggaran
Memberikan informasi biaya bagi manajemen guna dipakai di dalam pengendalian manajemen
KONSEP BIAYA
Jenis perusahaan dapat digolongkan kedalam: perusahaan perdagangan, perusahaan manufaktur, dan perusahaan jasa. Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang kegiatan utamanya menjalankan aktifitas jual-beli  barang dagangan. Keuntungan perusahaan perdagangan diperoleh dari selisih antara penerimaan penjualan dengan pembelian barang dagangan. Perusahaan manufaktur (disebut juga pabrikasi) merupakan perusahaan yang aktivitasnya membuat (memproduksi) barang dan kemudian menjualnya. Aktifitas produksi dilakukan dengan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi.  Perusahaan jasa, merupakan perusahaan yang usahanya (aktifitasnya) adalah memberikan pelayanan jasa kepada pelanggan. Laba perusahaan jasa diperoleh dari selisih antara penerimaan penjualan jasa dengan biaya - biaya yang harus ditanggung dalam rangka pelayanan jasa tersebut. Baik perusahaan perdagangan, jasa,  maupun pabrikasi, harus dikelola dengan baik agar perusahaan  mampu berkembang. dalam mengelola perusahaan,  manajer memerlukan informasi yang bermanfaat, baik informasi mengenai aktifitas perusahaannya maupun informasi dari luar perusahaan. Informasi tentang operasi (aktifitas) perusahaan dapat diperoleh dari sistem informasi akuntansi yang diterapkannya. Dalam mengelola  perusahaan, manajer harus membuat keputusan yaitu mempertimbangkan secara hati-hati dari berbagai alternatif tindakan dan memilih tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sebagai dasar pembuatan keputusan, manajer memerlukan informasi yang bermanfaat, baik informasi mengenai aktifitas perusahaannya maupun informasi dari luar perusahaan. Agar tugas tersebut dapat dilaksanakan secara baik, informasi yang lengkap mengenai produksi dan biaya  haruslah  dapat  diperoleh secara sistematis dan tepat  waktu. lnformasi yang dibutuhkan ini didapat dari akuntansi (lebih tepatnya adalah Akuntansi Biaya). Hasil (operasi) perusahaan agar sesuai dengan rencana detil  (rencana  secara  rinci)  yang  telah ditetapkan. Kegiatan operasi perusahaan akan menimbulkan hasil yang  sesungguhnya. Hasil  operasi tersebut dicatat oleh sistem akuntansi yang diterapkan perusahaan. Data hasil sesungguhnya diproses dalam Akuntansi Biaya, yang kemudian dipergunakan untuk penyusunan Laporan Akuntansi Manajemen dan Laporan Akuntansi Keuangan. hasil dari Laporan Akuntansi kemudian dapat dipergunakan untuk  evaluasi  tentang kegiatan perusahaan.
Akuntansi biaya merupakan bagian dari 2 tipe akuntansi : akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Oleh karena itu, sebelum membahas akuntansi biaya, perlu diketahui terlebih dahulu perbedaan karakteristik dua tipe pokok akuntansi tersebut.
Akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe pokok yaitu :
·         Akuntansi keuangan, yang menghasilkan informasi terutama untuk memenuhi kebutuhan pihak luar,
·         Akuntansi manajemen, yang menghasilkan informasi terutama untuk memenuhi kebutuhan para manajer dan berbagai jenjang organisasi.
Perbedaan karakteristik pemakai informasinya akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen mempunyai perbedaan karaketeristik.  Informasi akuntansi keuangan mencakup perusahaan secara keseluruhan, berorientasi pada masa lalu, mempunyai rentang waktu yang kurang fleksibel, dibatasi oleh prinsip akuntansi yang lazim, ringkas, teliti sama sekali tidak menyangkut aspek perilaku manusia dalam organisasi dan bersumber pada ilmu ekonomi.
Gambar 1.1  berikut ini menyajikan ringkasan perbedaan karakteristik akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen :

Akuntansi Keuangan
Akuntansi manajemen
Tujuan informasi
Mengomunikasikan posisi keuangan organisasi kepada para investor, bank, regulator, dan pihak-pihak luar lainnya
Membantu manajer mengambil keputusan untuk memenuhi tujuan organisasi
Pemakai utama
Manajer organisasi
Manajer organisasi
Fokus dan penekanan
Berorientasi masa lalu (laporan mengenai kinerja tahun 2013 disiapkan pada tahun 2014)
Berorientasi masa depan (anggaran untuk tahun 2014 disiapkan pada tahun 2013)
Aturan pengukuran dan pelaporan
Laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan PSAK dan disahkan oleh auditor eksternal yang independen
Pengukuran dan laporan internal tidak harus dibuat sesuai dengan PSAK tetapi didasarkan pada analisis biaya-manfaat
Rentang waktu dan jenis laporan
Laporan keuangan tahunan dan kuartalan, terutama mengenai perusahaan secara keseluruhan
Bervariasi, mulai dari informasi per jam hingga 15-20 tahun, berupa laporan keuangan dan nonkeuangan tentang produk, departemen, daerah, dan strategi
Implikasi perilaku
Terutama melaporkan kejadian-kejadian ekonomi tapi juga mempengaruhi perilaku karena kompensasi manajer sering didasarkan pada hasil keuangan yang dilaporkan.
Dirancang untuk mempengaruhi perilaku manajer dan karyawan lainnya

Konsep Biaya
Biaya merupakan objek yang diproses oleh akuntansi biaya. Biaya adalah suatu pengorbanan  sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang,  untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan keuntungan/manfaat pada saat ini atau masa yang akan datang. Dalam akuntansi istilah biaya dipertegas dengan membedakan antara pengertian biaya (cost) dengan biaya sebagai beban (expense).
Biaya  (cost) merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.  Sedangkan beban (expense) merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang ditujukan untuk memperoleh pendapatan pada periode dimana beban itu terjadi. Jadi beban (expense) merupakan bagian dari cost yang telah digunakan untuk mempero\eh pendapatan. Pengorbanan sumber ekonomi yang diperuntukan memperoleh aktiva akan dicatat sebagai cost aktiva (Harga Pokok Aktiva). Sedangkan pengorbanan sumber ekonomi yang termasuk beban akan ditandingkan (matched) dengan pendapatan (revenue) pada saat periode terjadinya  biaya, untuk menentukan laba. Istilah "biaya atau cost" sering pula diganti dengan "harga pokok" atau "harga perolehan" dengan arti yang sama.
Untuk memudahkan membedakan antara cost sebagai "harga perolehan" dengan biaya sebagai "beban", berikut diiberikan beberapa contohnya. Nilai rupiah yang dikorbankan untuk mendapatkan  gedung (harga  beli gedung) merupakan Cost Gedung  atau  "Harga  Perolehan  Gedung". Cost  gedung  tersebut  dilaporkan  pada Neraca.  Ketika  gedung  tersebut  dipergunakan  untuk  operasi,  sebagian  dari "Harga Perolehan Gedung" merupakan beban (expenses) yaitu biaya depresiasi gedung.  Beban depresiasi gedung akan dilaporkan pada Laporan Laba/Rugi.    Pada perusahaan perdagangan,  pembelian  barang dagangan dan semua biaya yang dikeluarkan  dalam rangka pembelian  barang dagangan terse but merupakan "Cost  Persediaan".    Selama persediaan belum terjual, "Cost persediaan" (atau Harga Perolehan  Persediaan) akan dilaporkan di Neraca.   Ketika persediaan barang dagangan terjual, cost yang melekat pada Barang Dagangan tersebut berubah menjadi beban (expense) dengan nama "Harga Pokok Penjualan" dan akan dilaporkan pada laporan Laba/Rugi periode dimana barang dagangan tersebut terjual.  Penggunaan istilah biaya dan beban sering tidak dibedakan. Kadang istilah biaya digunakan untuk menyebut cost, dan kadang digunakanjuga  untuk menyebut beban. Umumnya penggunaan istilah beban hanya dipakai ketika membicarakan laporan keuangan untuk pihak eksternal.
KLASIFIKASI BIAYA
Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan hubungannya dengan objek pengeluaran, fungsi pokok dalam perusahaan, hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai, perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, dan jangka waktu manfaatnya.
·         Klasifikasi Biaya Menurut Hubungannya Dengan sesuatu yang dibiayai
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.
·         Klasifikasi Biaya berdasarkan  fungsi pokok dalam perusahaan
1.               Biaya pabrikasi (product cost)
Biaya pabrikasi sering disebutjuga sebagai biaya produksi atau biaya pabrik.  Biaya produksi terdiri dari Biaya Bahan, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik.
a.       Biaya bahan
Yang  dimaksud  dengan  bahan,  adalah  bahan  yang  digunakan  untuk  membuat barang jadi.   Biaya bahan merupakan nilai atau besarnya rupiah yang terkandung dalam  bahan  yang  digunakan  untuk  proses  produksi.  Biaya  bahan  dibedakan menjadi:
1.        Biaya Bahan Baku (direct material)
Bahan  Baku  (direct  meterial)  adalah  bahan mentah  yang  digunakan untuk memproduksi Barang Jadi, yang secara fisik dapat diidentifikasi pada barang jadi.     Contoh:  kayu  dalam  pembuatan  meja  kayu,  kain  dalam  perusahaan konveksi, dll.
2.        Biaya Bahan  Penolong (indirect material)
Yang termasuk  dalam  bahan  penolong adalah  bahan-bahan yang digunakan untuk  menyelesaikan  suatu  produk,  tetapi  pemakaiannya  relatif  kecil, atau pemakaiannya sangat rumit untuk dikenali di produk jadi.  Conteh: Paku dan lem  kayu  dalam  pembuatan   meja  kayu benang  dalam   pembuatan  baju (konveksi).
b.      Biaya Tenaga Kerja
Biaya Tenaga kerja (BTK) merupakan gaji /upah karyawan bagian produksi.  Biaya ini dibedakan menjadi:
1.        Biaya Tenaga Kerja  Langsung
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) adalah gaji/upah tenaga kerja yang dipekerjakan untuk memproses bahan menjadi barangjadi.
2.        Biaya  Tenaga Kerja  Tidak  Langsung
Biaya tenaga  kerja tidak langsung (BTKTL) merupakan gaji /upah tenaga kerja  bagian  produksi  yang tidak terlibat  secara  langsung  dalam  proses pengerjaan bahan menjadi produk jadi.   Sebagai misal adalah gaji mandor, gaji karyawan keamanan yang menjaga keamanan lokasi produksi dimana tanpa penjagaan proses produksi dapat terganggu.
c.       Biaya  Overhead Pabrik  (BOP)
Biaya overhead  pabrik  (factory overhead cost) adalah  biaya yang timbul  dalam proses produksi selain yang termasuk dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Yang termasuk dalam BOP antara lain adalah:
·         biaya pemakaian supplies pabrik
·         biaya pemakaian minyak pelumas biaya penyusutan bagian produksi
·         biaya pemeliharaan/perawatan bagian produksi biaya listrik bagian produksi
·         biaya asuransi bagian biaya pengawasan
Gabungan antara biaya bahan dengan biaya tenaga kerja, disebut biaya utama (prime cost).  Gabungan antara biaya tenaga kerja dengan biaya overhead pabrik disebut biaya konversi  (conversion  cost).
2.               Biaya non produksi
Biaya  non produksi meliputi  biaya  pemasaran  dan biaya  administrasi   dan umum.
1.        Biaya    pemasaran    merupakan    biaya-biaya    yang   terjadi    dengan    tujuan   untuk memasarkan   produk.    Biaya pemasaran   terjadi  sejak  produk  selesai  diproses  hingga produk   tersebut    terjual.      Yang   termasuk    biaya    pemasaran    antara   lain:   biaya pengangkutan   penjualan  barang,  biaya promosi,  biaya  pelayanan  pelanggan,  d11.
2.        Biaya   administrasi  dan  umum    merupakan  beban  yang  dikeluarkan   dalam  rangka mengatur                dan   mengendalikan     organisasi.       Biaya   yang   termasuk    dalam   biaya adrninistrasi  antara  lain: gaji akuntan,  gaji mandor  (bukan  mandor  bagian produksi), biaya  klerikal  (biaya  tulis-  menulis),  biaya  telepon,  dll.
·         Klasifikasi biaya berdasarkan hubungan
1.       Biaya langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu dan dapat ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya). Contoh: biaya kaleng atau botol untuk produk teh botol.
2.       Biaya tak langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu namun tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya). Contoh: biaya gaji supervisor.
·         Klasifikasi biaya berdasarkan perubahan volume
1.       Biaya tetap (fixed cost)
Biaya yang tidak akan berubah secara total selama periode waktu tertentu, sekalipun terjadi perubahan yang besar atas tingkat aktivitas atau volume terkait.
2.       Biaya variabel (variable cost)
Biaya secara total berubah seiring dengan perubahan tingkat aktivitas atau volume yang terkait.
3.       Biaya semifixed
Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
4.       Biaya semivariable
Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
·         Klasifikasi biaya berdasarkan waktu manfaatnya
1.       Pengeluaran modal (capital expenditure)
Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva.
2.       Pengeluaran investasi (revenue expenditure)

Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar