Jumat, 24 Agustus 2018

PROCESS COSTING

Bab IV   Sistem Perhitungan Biaya berdasarkan Proses
(Process Costing)


Akumulasi biaya proses
Tujuan utama dari sistem perhitungan biaya, baik berdasarkan pesanan maupun proses, adalah untuk menentukan harga pokok produksi barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, objek biayanya adalah pesanan misalnya dalam satuan batch. Jika proses produksi pesanan melalui beberapa departemen, biaya yang terjadi pada setiap departemen dimasukkan kedalam kartu pesanan. Ketika produk pesanan telah selesai, harga pokok produksi per unit dihitung dengan membagi total akumulasi biaya dalam kartu pesanan terhadap jumlah unit yang produksi pesanan tersebut. Jika spesifikasi produk dan biayanya relatif berbeda antara satu pesanan dengan pesanan lainnya,  maka sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan merupakan pilihan yang logis karena masing-masing pesanan memerlukan kartu biaya pesanan untuk mengakumulasikan biayanya secara terpisah.
Sebaliknya apabila produk yang dihasilkan relatif sama (homogen), tidak perlu pemisahan pencatatan biaya dalam masing-masing kartu biaya pesanan. Akumulasi biaya lebih sesuai jika berdasarkan proses per departemen produksi sehingga dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabik dibebankan ke masing-masing departemen produksi sebagai pusat biaya (cost center) dalam laporan biaya produksi (cost of production report). Dengan demikian objek biayanya adalah masing-masing cost center. Harga pokok produksi per departemen adalah total biaya per departemen dibagi dengan unit ekuivalen produksi barang jadi. Ciri utama penerapan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses yaitu perusahaan yang menghasilkan produk jadi yang menyerap biaya dan sumber daya yang homogen, dalam jumlah yang banyak atau produksi massal (mass production), dan diproses terus menerus, dengan tujuan agar perusahaan memiliki stock barang dagangan. Sebagai contoh produk kertas, kayu, pipa, plastik, minyak, gas, air, listrik, tekstil, kawat, baja, semen, tepung, gula, spareparts (suku cadang sederhana seperti paku, mur, baut), bola lampu, industri perakitan (otomotif, mesin, radio, tv, komputer, peralatan rumah tangga) dan lain-lain.

Perhitungan biaya per departemen. Dengan alasan kepraktisan pencatatan, sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lebih disukai daripada berdasarkan pesanan karena operasionalisasi pencatatan lebih ekonomis dan menghemat waktu. Bayangkan jika ada 1.001 pesanan, maka perusahaan harus memelihara 1.001 kartu biaya pesanan sampai dengan produk pesanan selesai. Padahal kalau produksi relatif homogen, laporan biaya produksinya hanya sebanyak departemen produksi yang ada dalam perusahaan, umumnya meliputi dua sampai delapan departemen yang terlibat dalam proses produksi.

Aliran produksi secara fisik. Secara umum, ada tiga pola aliran proses produksi dalam perusahaan manufaktur yaitu berurutan (sequential), paralel, dan selektif. Aliran produksi sequential yaitu langkah-langkah produksi dan penyerapan biaya masing-masing departemen selalu sama. Pada Gambar 6.1 mengilustrasikan aliran proses produksi dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan dan separtemen pengepakan. Penyerapan biaya di masing-masing derpartemen selalu sama.

Gambar 6.1 Aliran Produk Berurutan (sequential production flow)
 


BDP Dep. Pemotongan


BDP Dep. Perakitan


BDP Dep. Pengepakan


Barang Jadi
Bahan baku

 xxx

 xxx

  xxx

Tenaga kerja


Tenaga kerja


Bahan baku




Overhead


Overhead


Tenaga kerja










Overhead






Dalam aliran produk parallel, bagian-bagian tertentu dikerjakan di beberapa departemen secara bersamaan, kemudian ditransfer ke departemen produksi berikutnya untuk pekerjaan finishing. Gambar 6.2 mengilustrasikan Departemen Pemotongan dan Departemen Peleburan melakukan aktivitas produksi bersamaan (paralel). Demikian juga dengan Departemen Pengampelasan dan Departemen Pencetakan. Pekerjaaan penyelesaian dilakukan di Departemen Perakitan. Setelah selesai dari Departemen Perakitan ditransfer ke persediaan barang jadi.

Gambar 6.2 Aliran Produk Paralel (parallel production flow)

BDP Dep. Pemotongan

BDP Dep. Pengampelasan

BDP Dep. Perakitan

BDP Dep. Pengecatan
Bahan baku

 xxx

 xxx

 xxx

Tenaga kerja


Tenaga kerja

xxx


Bahan baku

Overhead


Overhead


Bahan baku


Tenaga kerja






Tenaga kerja


Overhead







Overhead




BDP Dep. Peleburan

BDP Dep. Pencetakan

Barang Jadi
Bahan baku

xxx

   xxx

Tenaga kerja


Tenaga kerja




 Overhead


Overhead














Dalam aliran produksi selektif, aktivitas produksi di masing-masing departemen dapat dilakukan secara berurutan atau paralel tergantung dari produksi final yang dihasilkan. Gambar 6.3 mengilustrasikan sebagian output Departemen Pemotongan ditransfer ke Departemen Perakitan dan sebagian lainnya ditransfer ke Departemen Peleburan dan Departemen Pencetakan.

Gambar 6.3 Aliran Produk Selektif  (selective production flow)
 


BDP Dep. Pemotongan

BDP Dep. Perakitan


Barang Jadi
Bahan baku







Tenaga kerja

xxx




Overhead

xxx

xxx


xxx







Bahan baku







Tenaga kerja







Overhead





BDP Dep. Peleburan
 xxx

Tenaga kerja
 Overhead




BDP Dep. Pencetakan
xxx

Tenaga kerja
Overhead






Akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik
Akun Barang dalam Proses (BDP) pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dipisahkan antara satu departemen dengan departemen lainnya. Dengan demikian terdapat beberapa akun buku besar BDP pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses. Hal ini berbeda dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Karena tidak praktis memisahkan per masing-masing pesanan, satu akun buku besar BDP memuat BDP untuk semua pesanan.

Biaya bahan baku. Bukti permintaan bahan baku adalah dokumen dasar untuk mencatat biaya pemakaian bahan baku. Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya pemakaian bahan baku dirinci ke masing-masing pesanan, sedangkan pada sistem biaya proses rinciannya yaitu masing-masing departemen produksi.
Sebagai ilustrasi, diasumsikan American Chair Company memproduksi satu jenis kursi melalui dua departemen yaitu Departemen Pemotongan yang melakukan aktivitas pemotongan kayu seluruh komponen kursi, penghalusan dengan ampelas, dan pengecatan dengan pelitur dan Departemen Perakitan yang aktivitasnya setelah menerima kerangka kursi dari Departemen Pemotongan melakukan perakitan dan pemasangan busa dan kain kursi. Jika selama Januari digunakan bahan baku langsung di Departemen Pemotongan sebesar $13.608 dan Departemen Perakitan sebesar $7.296, maka ikhtisar penyerapan biaya bahan baku langsung dicatat dengan junal sebagai berikut:

BDP-Dep. Pemotongan                         $13.608
BDP-Dep. Perakitan                                  7.296
            Persediaan bahan baku                         $20.904

Biaya Tenaga kerja. Rekapitulasi kartu jam kerja harian di masing-masin departemen, diserahkan ke departemen Gaji untuk mencatat biaya upah karyawan pabrik. Jika selama Januari Departemen Pemotongan mengkonsumsi 500 jam tenaga kerja langsung dan Departemen Perakitan 921 jam dengan tarif masing-masin sebesar $10 per jam, maka ikhtisar penyerapan biaya tenaga kerja  langsung dicatat dengan junal sebagai berikut:

BDP-Dep. Pemotongan                         $5.000
BDP-Dep. Perakitan                               9.210
            Beban gaji                                            $14.210

Biaya overhead pabrik. Baik pada sistem biaya berdasarkan pesanan maupun proses, biaya overhead aktual dicatat pada akun pengendali overhead dan rincian biaya overhead dicatat pada buku besar pembantu. Sebagai contoh, selama Januari biaya overhead aktual sebagai berikut:

Pengendali overhead pabrik                   $20.900
Utang usaha                                          $ 7.904
Akumulasi penyusutan mesin                    5.700
Asuransi dibayar dimuka                              500
Bahan baku (penolong)                            1.700
Beban gaji (tenaga kerja tidak langsung)    5.600

Karena besarnya biaya overhead pabrik aktual tidak selalu sama setiap periode dan tidak proporsional terhadap aktivitas produksi (semivariabel), seringkali perusahaan menggunakan tarif overhead yang ditetapkan dimuka (predetermined oveherhead rate) sebagai dasar pembebanan biaya overhead pabrik.
Sebagai ilustrasi, American Chair Company menetapkan tarif overhead pabrik Departemen Pemotongan $7,60 per jam kerja mesin, sedangkan Departemen Perakitan $12 per jam tenaga kerja langsung. Selama Januari Departemen Pemotongan menghabiskan waktu selama 1.040 jam mesin, sedangkan Departemen Perakitan 921 jam tenaga kerja langsung, maka ikhtisar pembebanan biaya overhead pabrik dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

BDP-Dep. Pemotongan                         $  7.904
BDP-Dep. Perakitan                               11.052
            Overhead pabrik dibebankan                 $18.956

Dibandingkan dengan biaya overhead aktual, pembebanan overhead ke produksi terlalu rendah (under applied) sebesar $1.944. Jika perusahaan menganggap jumlah tersebut tidak materil, pada akhir tahun dibebankan ke akun harga pokok penjualan. Tetapi jika dianggap materil dibebankan ke akun harga pokok penjualan dan persediaan akhir barang jadi.


Laporan biaya produksi
Laporan biaya produksi adalah kertas kerja yang menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan dibebankan ke produksi selama satu bulan. Laporan tersebut juga digunakan sebagai dasar untuk untuk mencatat jurnal transfer biaya ke departemen berikutnya. Laporan biaya produksi disajikan untuk setiap departemen produksi dan formatnya dapat berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainya. Namun sebaiknya setiap laporan biaya produksi terdiri dari tiga bagian informasi:
1.     Skedul kuantitas yang menggambarkan aliran fisik meliputi jumlah unit persediaan awal, unit yang diterima dari departemen sebelumnya, unit yang diproduksi, dan jumlah unit yang ditransfer ke departemen berikutnya.
2.     Biaya yang dibebankan ke departemen yang terdiri dari beban biaya dari depertemen sebelumnya dan biaya yang dibebankan di departemen yang bersangkutan.
3.     Biaya yang dipertanggungjawabkan departemen yang terdiri dari biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya dan biaya pada persediaan akhir BDP.

Total biaya pada bagian dua dan tiga harus sama. Secara lebih rinci, laporan biaya produksi pada bagian dua dan tiga harus memuat:
-       biaya total dan biaya per unit yang diterima dari departemen sebelumnya
-       biaya total dan biaya per unit bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang ditambahkan di departemen yang bersangkutan
-       biaya BDP awal dan akhir
-       biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke persediaan barang jadi.

Menentukan total biaya dan biaya per unit BDP persediaan akhir, unit yang ditransfer ke departemen berikutnya, dan ke persediaan barang jadi merupakan proses alokasi biaya yang sangat penting dalam kalkulasi harga pokok produk. Karena biaya produksi senantiasa berubah, pada umumnya penilaian persediaan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Jika menggunakan metode FIFO dapat dilihat di appendiks buku.
Hal lain yang selalu terjadi pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses yaitu penentuan nilai ekuvalen persediaan BDP. Karena produksi dilakukan secara terus menerus, sedangkan laporan keuangan harus disajikan secara periodik (umumnya pada akhir tahun atau akhir periode lainnya seperti akhir bulan, triwulan, atau semester) maka pada saat pelaporan selalu atau besar kemungkinan terdapat persediaan BDP. BDP adalah persediaan barang yang belum 100% selesai dan untuk menentukan nilai persediaannya harus diketahui terlebih dulu persentase peyelesaian/penyerapan biaya persediaan BDP tersebut. Setelah diketahui tingkat penyerapan biayanya, ditetapkan unit ekuvalen. Unit ekuivalen adalah unit persediaan BDP dibandingkan dengan persediaan barang jadi. Sebagai contoh, jika harga pokok produksi barang jadi $100 per unit, maka apabila pada akhir periode terdapat 10 unit persediaan BDP yang masing-masing unit baru menyerap biaya $50 berarti tingkat penyelesaian masing-masing unit BDP baru 50% atau biaya yang terserap pada 10 unit persediaan BDP tersebut sama atau ekuvalen dengan 5 unit produk jadi (50% x 10 unit).
Untuk mengilustrasikan laporan biaya produksi, diasumsikan American Chair Company selama bulan Januari memiliki data fisik produksi dan data biaya produksi sebagai berikut:


Data Fisik
Dep. Pemotongan
(unit)
Dep. Perakitan
(unit)
BDP - Persediaan awal
100
180
Mulai di proses di Dep Pemotongan
600
-
Ditransfer ke Dep. Perakitan
500
-
Diterima dari Dep. Pemotongan
-
500
Ditransfer ke persediaan barang jadi
-
580
BDP - Persediaan akhir
200
100


Supervisor produksi Departemen Pemotongan melaporkan bahwa persediaan akhir BDP baru menyerap biaya bahan baku 60%, biaya tenaga kerja 20%, dan biaya overhead pabrik 40%. Sedangkan supervisor produksi Departemen Perakitan melaporkan bahwa persediaan akhir BDP sudah menyerap 100% biaya bahan baku, 70% biaya tenaga kerja, dan 70% biaya overhead pabrik. Persentase penyelesaian untuk persediaan awal tidak diperlukan untuk metode penilaian persediaan dengan rata-rata tertimbang karena sudah diselesaikan pada bulan berjalan atau kalaupun masih tersisa pada persediaan akhir, akan tercermin penyerapan biayanya pada persediaan akhir BDP.  Data biaya selama bulan Januari sebagai berikut:



Data biaya:
Dep.
Pemotongan
Dep.
Perakitan
Biaya dari Departemen sblmnya:
-
$   8.320
Bahan baku
$1.892
830
Tenaga kerja
400
475
Overhead pabrik
796
518
Biaya yang ditambahkan ke proses selama periode berjalan:


Bahan baku
$13.608
$   7.296
Tenaga kerja
5.000
9.210
Overhead pabrik
7.904
11.052

Langkah pertama dalam pembebanan biaya produksi yaitu menentukan jumlah unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya dan menghitung biaya pada setiap unit ekuivalen BDP.
Unit yang ditransfer dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan adalah unit yang telah 100% menyerap biaya di Departemen Pemotongan. Unit ekuivalen biaya bahan baku yaitu 60% dari 200 unit atau sama dengan 120 unit ekuivalen. Biaya tenaga kerja 20%x200 unit = 40 unit ekuivalen, dan biaya overhead 40%x200 unit = 80 unit ekuivalen. Total unit ekuivalen di departamen pemotongan yaitu unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen Pemotongan ditambah dengan jumlah unit ekuivalen yang ditransfer keluar dari Departemen tersebut ke persediaan akhir sebagai berikut:


Bahan baku
Tenaga kerja
Over-head
Unit ekuivalen ditransfer ke Dep Perakitan
500
500
500
Unit ekuivalen di persediaan akhir
120
40
80
Total unit ekuivalen
620
540
580

Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Pemotongan sebagai berikut:

Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead
Biaya di persediaan awal
$  1.892
$   400
$    796
Biaya ditambahkan selama periode berjalan
13.608
5.000
7.904
Total biaya yg hrs dipertanggungjawabkan
$15.500
$5.400
$8.700
Dibagi dengan unit ekuivalen
     620
   540
   580
Biaya per unit ekuivalen
$       25
$     10
$     15

Berdasarkan data tersebut di atas, laporan biaya produksi bulan januari untuk Departemen Pemotongan diiliustrasikan pada Tampilan 6.1. Ayat jurnal untuk mentransfer biaya dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan adalah:
BDP- Departemen Perakitan                  $25.000
BDP- Departemen Pemotongan                         $25.000

Di Departemen Perakitan, biaya bahan baku pada persediaan akhir BDP sudah 100%, tetapi untuk biaya tenaga kerja dan iaya overhead pabrik baru 70%. Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen Perakitan dihitung dengan menambahkan jumlah unit ekuivalen yang ditransfer keluar dari Departemen tersebut ke persediaan barang jadi sebagai berikut:


Biaya Departemen sblmnya

Bahan baku

Tenaga kerja

Over-head
Unit ekuivalen ditransfer ke luar
580
580
580
580
Unit ekuivalen di persediaan akhir
100
100
  70
  70
Total unit ekuivalen
680
680
650
650
Rata-rata terimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Perakitan ditentukan sebagai berikut:

Biaya Departemen sblmnya

Bahan baku

Tenaga kerja


Overhead
Biaya di persediaan awal
$  8.320
$    830
$    475
$     518
Biaya ditambahkan selama periode berjalan
25.000
7.296
9.210
11.052
Total biaya yg hrs dipertanggungjawabkan
$33.320
$8.126
$9.685
$11.570
Dibagi dengan unit ekuivalen
680
     680
  650
   650
Biaya per unit ekuivalen
$       49
$11,95
$14,90
$ 17,80
Tampilan 6.1
American Chair Company
Departemen Pemotongan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Januari 2007




Bahan baku
Tenaga kerja
Over-head
Jumlah (unit)
Skedul kuantitas:






Persediaan awal





100
Dimulai peroide ini





600






700
Ditransfer ke Dep. Perakitan





500
Persediaan akhir


60%
20%
40%
200






700

Biaya dibebankan ke Departemen:



Total Biaya
*Unit Ekuivalen
**Biaya per Unit
Persediaan awal:






Bahan baku



$1.892


Tenaga kerja



400


Overhead



     796


Total biaya di persediaan awal



$3.088


Biaya ditambahkan selama periode berjalan






Bahan baku



$13.608
620
$25
Tenaga kerja



5.000
540
10
Overhead



    7.904
580
15
Total biaya ditambahkan pada periode berjalan



$26.512


Total biaya dibebankan ke Departemen



$29.600

50








Biaya dipertanggungjawabkan sebagai berikut:

unit
% Penye-lesaian
Unit ekuivalen
Biaya per Unit

Total Biaya
Ditransfer ke Dep. Perakitan
500
100
500
$50

$25.000
Persediaan akhir - BDP






Bahan baku
200
60
120
$25
$3.000

Tenaga kerja
200
20
40
10
400

Overhead
200
40
80
15
 1.200
    4.600
Total biaya dipertanggungjawabkan





$29.600
* Total unit ekuivalen yang diproses di departemen ini
** Total biaya persediaan awal dan selama periode berjalan dibagi dengan unit ekuivalen

Ayat jurnal untuk mentransfer biaya dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan:
BDP- Departemen Perakitan                  $25.000
BDP- Departemen Pemotongan                         $25.000

Di Departemen Perakitan, biaya bahan baku pada persediaan akhir BDP sudah 100%, tetapi untuk biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik baru 70%. Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen Perakitan dihitung dengan menambahkan jumlah unit ekuivalen yang ditransfer keluar dari Departemen tersebut ke persediaan barang jadi sebagai berikut:


Biaya Departemen sblmnya

Bahan baku

Tenaga kerja

Over-head
Unit ekuivalen ditransfer ke luar
580
580
580
580
Unit ekuivalen di persediaan akhir
100
100
  70
  70
Total unit ekuivalen
680
680
650
650

Rata-rata terimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Perakitan ditentukan sebagai berikut:


Biaya Departemen sblmnya

Bahan baku

Tenaga kerja


Overhead
Biaya di persediaan awal
$  8.320
$    830
$    475
$     518
Biaya ditambahkan selama periode berjalan
25.000
7.296
9.210
11.052
Total biaya yg hrs dipertanggungjawabkan
$33.320
$8.126
$9.685
$11.570
Dibagi dengan unit ekuivalen
680
     680
  650
   650
Biaya per unit ekuivalen
$       49
$11,95
$14,90
$ 17,80

Di Departemen Perakitan, biaya per unit yang diterima dari Departemen Pemotongan menjadi $49, padahal dari Departemen Pemotongan ditransfer dengan biaya per unit $50. Perbedaan ini bukan suatu masalah karena menggunakan rata-rata tertimbang.
Berdasarkan data tersebut di atas, laporan biaya produksi bulan Januari untuk Departemen Pemotongan diilustrasikan pada Tampilan 6.2

Tampilan 6.2
American Chair Company
Departemen Perakitan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Januari 2007




Bahan baku
Tenaga kerja
Over-head
Jumlah (unit)
Skedul kuantitas:






Persediaan awal





180
Dimulai peroide ini





500






680
Ditransfer ke Dep. Perakitan





580
Persediaan akhir


100%
70%
70%
100






680

Biaya dibebankan ke Departemen:



Total Biaya
*Unit Ekuivalen
**Biaya per Unit
Persediaan awal:






Biaya departemen sebelumnya



$8.320


Bahan baku



830


Tenaga kerja



475


Overhead



     518


Total biaya di persediaan awal



$10.143


Biaya ditambahkan selama periode berjalan






Biaya departemen sebelumnya



$25.000
680
$49,00
Bahan baku



7.296
680
11,95
Tenaga kerja



9.210
650
14,90
Overhead



11.052
650
17,80
Total biaya ditambahkan pada periode berjalan



$52.558


Total biaya dibebankan ke Departemen



$62.701

$93,65








Biaya dipertanggungjawabkan sebagai berikut:

unit
% Penye-lesaian
Unit ekuivalen
Biaya per Unit

Total Biaya
Ditransfer ke Dep. Perakitan
580
100
580
$93,65

$54.317
Persediaan akhir - BDP






Biaya departemen sebelumnya
100
100
100
$49,00
$4.900

Bahan baku
100
100
100
11,95
1.195

Tenaga kerja
100
70
70
14,90
1.043

Overhead
100
70
70
17,80
 1.246
    8.384
Total biaya dipertanggungjawabkan





$62.701
* Total unit ekuivalen yang diproses di departemen ini
** Total biaya persediaan awal dan selama periode berjalan dibagi dengan unit ekuivalen

Ayat jurnal untuk mentransfer biaya dari Departemen Perakitan ke Persediaan barang jadi  adalah:
Persediaan barang jadi                          $54.317
BDP- Departemen Perakitan                  $54.317


Peningkatan kuantitas Produksi ketika Bahan Baku ditambahkan
Berbeda dengan perusahaan furnitur, pada beberapa perusahaan seperti softdrink atau cat dan perusahaan lainnya, ada kemungkinan penambahan bahan baku akan meningkatkan volume produksi. Sebagai contoh Departemen Pencampuran Tiger Paint Company menerima cairan pewarna dari Departemen Pewarnaan dan kemudian di Departemen Pencampuran, cairan pewarna dicampur dengan cairan latex untuk menghasilkan cat. Data produksi Latex di Departemen Pencampuran di bulan April:




Data Fisik
Dep. Pencampuran
                    (galon)
BDP - Persediaan awal
800
Diterima dari Dep Pewarnaan
2.000
Ditambahkan di Dep. Pencampuran
4.000
Ditransfer ke Dep. pengalengan
5.800
BDP - Persediaan akhir
1.000

Supervisor produksi menyampaikan informasi bahwa persedian akhir BDP untuk bahan baku telah 100% selesai sedangkan biaya konversi baru 50%. Data biaya selama bulan April sebagai berikut:



Dep. Pencampuran
.                        ($)   
BDP - Persediaan awal
-
Biaya dari Dep. sebelumnya
$1.532
Bahan baku
1.692
Tenaga kerja
57
Overhead pabrik
114
Biaya yang ditambahkan ke proses selama periode berjalan:

Biaya dari Dep. sebelumnya
$12.000
Bahan baku
16.940
Tenaga kerja
3.660
Overhead pabrik
7.320

Departemen Pencampuran menggunakan metode penilaian biaya rata-rata tertimbang dan biaya overhead dialokasikan ke produksi berdasarkan biaya tenaga kerja. Unit yang ditransfer dari Departemen Pencampuran ke Departemen Pengalengan yaitu 5.800 galon. Persediaan akhir BDP untuk bahan baku sudah menyerap biaya 100%, sedangkan untuk biaya konversi baru terserap 50%. Dengan demikian, unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen Pencampuran adalah sebagai berikut:


Biaya Departemen sblmnya

Bahan baku

Tenaga kerja

Over-head
Unit ekuivalen ditransfer ke luar
5.800
5.800
5.800
5.800
Unit ekuivalen di persediaan akhir
1.000
1.000
   500
   500
Total unit ekuivalen
6.800
6.800
6.300
6.300

Rata-rata terimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Pencampuran ditentukan sebagai berikut:


Biaya Departemen sblmnya

Bahan baku

Tenaga kerja


Overhead
Biaya di persediaan awal
$  1.532
$  1.692
$      57
$    114
Biaya ditambahkan selama periode berjalan
12.000
16.940
3.660
7.320
Total biaya yg hrs dipertanggungjawabkan
$13.532
$18.632
$3.717
$7.434
Dibagi dengan unit ekuivalen
6.800
    6.800
  6.300
   6.300
Biaya per unit ekuivalen
$    1,99
$    2,74
$  0,59
$  1,18

Berdasarkan data tersebut, laporan biaya produksi Departemen Pencampuran untuk bulan April sebagaimana tampak pada Tampilan 6.3. Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari Departemen Pencampuran ke Departemen Pengalengan adalah sebagai berikut:

BDP- Departemen Pengalengan             $37.700
BDP- Departemen Pencampuran            $37.700






Tampilan 6.3
American Chair Company
Departemen Pencampuran
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Januari 2007




Bahan baku
Tenaga kerja
Over-head
Jumlah (unit)
Skedul kuantitas:






Persediaan awal





800
Diterima dari Dep Pewarnaan





2.000
Diambahkan ke proses di Dep Pencampuran





4.000






6.800
Ditransfer ke Dep. Perngalengan





5.800
Persediaan akhir


100%
50%
50%
1.000






6.800

Biaya dibebankan ke Departemen:



Total Biaya
*Unit Ekuivalen
**Biaya per Unit
Persediaan awal:






Biaya departemen sebelumnya



$1.532


Bahan baku



1.692


Tenaga kerja



57


Overhead



     114


Total biaya di persediaan awal



$3.392


Biaya ditambahkan selama periode berjalan






Biaya departemen sebelumnya



$12.000
6.800
$1,99
Bahan baku



16.940
6.800
2,74
Tenaga kerja



3.660
6.300
0,59
Overhead



7.320
6.300
1,18
Total biaya ditambahkan pada periode berjalan



$39.920


Total biaya dibebankan ke Departemen



$43.315

$,,650








Biaya dipertanggungjawabkan sbg berikut:

unit
% Penye-lesaian
Unit ekuivalen
Biaya per Unit

Total Biaya
Ditransfer ke Dep. Perakitan
5.800
100
5.800
$6,50

$54.317
Persediaan akhir - BDP






Biaya departemen sebelumnya
1.000
100
1.000
$1,99
$1.990

Bahan baku
1.000
100
1.000
2,74
2.740

Tenaga kerja
1.000
50
500
0,59
295

Overhead
1.000
50
500
1,18
 590
    5.615
Total biaya dipertanggungjawabkan





$43.315
* Total unit ekuivalen yang diproses di departemen ini
** Total biaya persediaan awal dan selama periode berjalan dibagi dengan unit ekuivalen


Pertanyaan dan Diskusi
  1. Sebutkan perbedaan perhitungan biaya berdasarkan pesanan dengan perhitungan biaya berdasarkan proses
  2. Perhitungan biaya apa yang lebih sesuai diterapkan untuk kegiatan bisnis:
    1. tambang minyak            f. Grup musik                k. Bengkel mobil
    2. mesin jahit                    g. Mobil                                    l. Rias pengantin
    3. rental mobil                   h. Arsitektur interior       m. Production house sinetron
    4. buku                             i. Swalayan                   n. Batu nisan
    5. jasa pemakaman           j. Pulsa ekeltronik          m. Rumah sakit
  3. Diskusikan tiga pola aliran fisik produksi
  4. Bagaimana menetapkan tarif biaya overhead?
  5. Apa tujuan pembuatan laporan biaya produksi (cost of production report) per departemen? sebutkan bagian-bagian dari laporan biaya produksi
  6. Bagaimana menetapkan harga pokok produksi per unit pada perhitungan biaya berdasarkan proses?
  7. Apa yang dimaksud unit ekuvalen? Buatkan contoh perhitungannya.




Latihan
  1. Produk ekuivalen dan biaya per unit. Tuller company menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang untuk kedua departemen produksinya. Pada tanggal 1 April, Departemen B tidak memiliki persediaan awal. Selama April 25.000 unit ditransfer dari Departemen A ke Departemen B. Pada tanggal 30 April, Departemen B memiliki 5.000 unit BDP, baru selesai 60% untuk biaya tenaga kerja dan 40% untuk biaya overhead. Selama bulan berjalan, 20.000 unit ditransfer dari Departemen B ke Persediaan barang jadi. Bahan baku ditambahkan di awal proses di Departemen B. Jurnal berikut mengikhtisarkan aktivitas selama April:

BDP-Departemen A                            $25.000
BDP-Departemen B                            $15.000
Bahan baku                                          $40.000

BDP-Departemen A                            $10.800
BDP-Departemen B                            $  9.200
Beban gaji                                            $26.500

BDP-Departemen A                            $14.600
BDP-Departemen B                            $15.400
Overhead dibebankan                       $30.000

BDP-Departemen B                            $40.000
BDP- Departemen A                           $40.000

Diminta:
    1. Hitung unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen B
    2. Hitung biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen B

  1. Laporan biaya produksi, Departemen pertama, biaya rata-rata tertimbang. Tyndols Fabricators Inc. memproduksi suatu produk logam yang diproses melalui dua departemen yaitu Departemen Pemotongan & Pembentukan dan Departemen Perakitan. Data yang berkaitan dengan aktivitas bulan November di Departemen Pemotongan & Pembentukan adalah sebagai berikut:

Unit
Persediaan awal
800
Mulai diproses selama bulan berjalan
3.200
Ditransfer ke Departemen Perakitan
3.400
Persediaan akhir  (bahan baku 75%, tenaga kerja 25%, dan overhead 25%)
600


Biaya yang dibebankan ke Departemen:
Persediaan awal
Ditambahkan di bulan berjalan
Bahan baku
$17.923
$68.625
Tenaga kerja
2.352
14.756
Overhead
3.800
29.996

Diminta:   Buatlah laporan biaya produksi  Departemen Pemotongan & Pembentukan untuk bulan November

  1. Laporan biaya poduksi, departemen kedua, biaya rata-rata tertimbang. Hypertec Corporation memproduksi suatu produk di tiga departemen produksi. Produk dibuat dari lempengan logam yang dipotong di Departemen Pemotongan, kemudian ditransfer ke Departemen Pembentukan dimana potongan logam dibentuk dan bagian-bagian yang dibeli dari pemasok luar ditambahkan ke unit produksi tersebut. Produk kemudian ditransfer ke Departemen Pengecatan untuk dihaluskan, dicat, dan dikemas. Karena hanya memproduksi satu jenis produk, perusahaan menerapkan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses. Dalam mempertanggungjawabkan persediaan barang dalam proses perusahaan menggunakan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang. Data selama bulan September di Departemen Pembentukan sebagai berikut:




Unit
Persediaan awal
1.400
Diterima dari Departemen Pemotongan
4.600
Ditransfer ke Departemen Pengecatan
5.000
Persediaan akhir  (bahan baku 60%, tenaga kerja dan overhead 30%)
1.000


Biaya yang dibebankan ke Departemen:
Persediaan awal
Ditambahkan di bulan berjalan
Biaya dari Departemen sebelumnya
$21.120
$70.380
Bahan baku
5.880
20.440
Tenaga kerja
2.614
17.526
Overhead
5.228
35.052

Diminta:   Buatlah laporan biaya produksi  Departemen Pembentukan bulan September

  1. Laporan biaya poduksi, peningkatan kuantitas, biaya rata-rata tertimbang. Pop Cola Company memproduksi minuman ringan dalam tiga departemen yaitu Departemen Sirup, Departemen Karbonasi, dan Departemen Pembotolan. Sirup yang memberikan rasa pada minuman diprosuksi di departemen pertama. Sirup tersebut kemudian ditransfer ke departemen kedua, dimana air soda ditambahkan. Setelah penambahan air soda minuman kemudian dibotolkan. Data yang berkaitan dengan operasi Departemen Karbonasi selama Oktober sebagai berikut:

Unit
Persediaan awal
1.000
Diterima dari departemen Sirup
2.000
Ditambahkan ke proses di Dep. Karbonasi
6.000
Ditransfer ke Departemen Pembotolan
7.800
Persediaan akhir  (bahan baku 100%, tenaga kerja dan overhead 25%)
1.200


Biaya yang dibebankan ke Departemen:
Persediaan awal
Ditambahkan di bulan berjalan
Biaya dari Departemen sebelumnya
$1.120
$9.680
Bahan baku
190
1.610
Tenaga kerja
60
1.560
Overhead
120
3.120

Diminta:   Buatlah laporan biaya produksi  Departemen Karbonasi

  1. Laporan biaya poduksi, jurnal, dan biaya rata-rata tertimbang. Modern Cabinet Company memproduksi satu jenis model lemari kayu komersil melalui dua departemen yaitu Departemen Pemotongan dan Departemen perakitan. Departemen Pemotongan membuat potongan-potongan kayu dan Departemen Perakitan merakit potongan-potongan kayu menjadi lemari dan menambahkan engsel dan pegangan pintu yang dibeli dari pemasok luar. Perusahaan menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang. Perusahaan memilki akun barang dalam proses yang terpisah untuk masin-masing departemen. Data selama bulan Agustus sebagai berikut:
  2.  

Pemotongan (Unit)
Perakitan
(Unit)
Persediaan awal - BDP
200
250
Mulai diproses di Departemen Pemotongan
600
-
Ditransfer ke Departemen Perakitan
650
650
Ditransfer ke Persediaan barang jadi
-
800
Persediaan akhir – BDP:


Dep. Pemotongan (bahan baku 90% dan biaya konversi 60%)
150
-
Dep. Perakitan  (bahan baku 40% dan biaya konversi 20%)
-
100




Biaya persediaan awal
Persediaan awal
Ditambahkan di bulan berjalan
Biaya dari Departemen sebelumnya
-
$17.410
Bahan baku
$5.365
1.610
Tenaga kerja
530
1.560
Overhead
795
3.120
Biaya ditambahkan selama Agustus


Bahan baku
$26.035
$13.433
Tenaga kerja
8.350
20.989
Overhead
12.525
20.989

Diminta:  
    1. Buatlah laporan biaya produksi  setiap departemen untuk bulan agustus
    2. Buatlah ayat jurnal yang sesuai untuk mencatat pembebanan ke departemen produksi atas biaya yang terjadi selama bulan Agustus dan untuk mencatat transfer unit dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan dan dari Departemen Perakitan ke Persediaan barang jadi.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar