Bab IV Sistem Perhitungan Biaya berdasarkan Proses
(Process Costing)
Akumulasi biaya proses
Tujuan
utama dari sistem perhitungan biaya, baik berdasarkan pesanan maupun proses,
adalah untuk menentukan harga pokok produksi barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan. Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, objek biayanya
adalah pesanan misalnya dalam satuan batch. Jika proses produksi pesanan
melalui beberapa departemen, biaya yang terjadi pada setiap departemen
dimasukkan kedalam kartu pesanan. Ketika produk pesanan telah selesai, harga
pokok produksi per unit dihitung dengan membagi total akumulasi biaya dalam
kartu pesanan terhadap jumlah unit yang produksi pesanan tersebut. Jika spesifikasi
produk dan biayanya relatif berbeda antara satu pesanan dengan pesanan lainnya,
maka sistem perhitungan biaya
berdasarkan pesanan merupakan pilihan yang logis karena masing-masing pesanan
memerlukan kartu biaya pesanan untuk mengakumulasikan biayanya secara terpisah.
Sebaliknya apabila produk yang dihasilkan relatif sama
(homogen), tidak perlu pemisahan pencatatan biaya dalam masing-masing kartu
biaya pesanan. Akumulasi biaya lebih sesuai jika berdasarkan proses per
departemen produksi sehingga dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses,
biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabik dibebankan ke masing-masing
departemen produksi sebagai pusat biaya (cost center) dalam laporan biaya
produksi (cost of production report). Dengan demikian objek biayanya adalah
masing-masing cost center. Harga pokok produksi per departemen adalah
total biaya per departemen dibagi dengan unit ekuivalen produksi barang jadi.
Ciri utama penerapan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses yaitu perusahaan
yang menghasilkan produk jadi yang menyerap biaya dan sumber daya yang homogen,
dalam jumlah yang banyak atau produksi massal (mass production), dan diproses
terus menerus, dengan tujuan agar perusahaan memiliki stock barang
dagangan. Sebagai contoh produk kertas, kayu, pipa, plastik, minyak, gas, air,
listrik, tekstil, kawat, baja, semen, tepung, gula, spareparts (suku
cadang sederhana seperti paku, mur, baut), bola lampu, industri perakitan
(otomotif, mesin, radio, tv, komputer, peralatan rumah tangga) dan lain-lain.
Perhitungan
biaya per departemen. Dengan alasan kepraktisan
pencatatan, sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lebih disukai daripada
berdasarkan pesanan karena operasionalisasi pencatatan lebih ekonomis dan
menghemat waktu. Bayangkan jika ada 1.001 pesanan, maka perusahaan harus
memelihara 1.001 kartu biaya pesanan sampai dengan produk pesanan selesai.
Padahal kalau produksi relatif homogen, laporan biaya produksinya hanya
sebanyak departemen produksi yang ada dalam perusahaan, umumnya meliputi dua
sampai delapan departemen yang terlibat dalam proses produksi.
Aliran
produksi secara fisik. Secara umum,
ada tiga pola aliran proses produksi dalam perusahaan manufaktur yaitu
berurutan (sequential), paralel, dan selektif. Aliran produksi sequential
yaitu langkah-langkah produksi dan penyerapan biaya masing-masing departemen selalu
sama. Pada Gambar 6.1 mengilustrasikan aliran proses produksi dari Departemen
Pemotongan ke Departemen Perakitan dan separtemen pengepakan. Penyerapan biaya
di masing-masing derpartemen selalu sama.
Gambar 6.1 Aliran Produk Berurutan (sequential
production flow)
BDP Dep. Pemotongan
|
|
BDP Dep. Perakitan
|
|
BDP Dep. Pengepakan
|
|
Barang Jadi
|
||||
Bahan
baku
|
|
|
xxx
|
|
|
xxx
|
|
|
xxx
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
Bahan baku
|
|
|
|
|
Overhead
|
|
|
Overhead
|
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Overhead
|
|
|
|
|
Dalam
aliran produk parallel, bagian-bagian tertentu dikerjakan di beberapa
departemen secara bersamaan, kemudian ditransfer ke departemen produksi
berikutnya untuk pekerjaan finishing. Gambar 6.2 mengilustrasikan
Departemen Pemotongan dan Departemen Peleburan melakukan aktivitas produksi
bersamaan (paralel). Demikian juga dengan Departemen Pengampelasan dan
Departemen Pencetakan. Pekerjaaan penyelesaian dilakukan di Departemen
Perakitan. Setelah selesai dari Departemen Perakitan ditransfer ke persediaan
barang jadi.
Gambar
6.2 Aliran Produk Paralel (parallel production flow)
BDP Dep. Pemotongan
|
|
BDP Dep. Pengampelasan
|
|
BDP Dep. Perakitan
|
|
BDP Dep. Pengecatan
|
||||
Bahan
baku
|
|
|
xxx
|
|
|
xxx
|
|
|
xxx
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
xxx
|
|
|
Bahan baku
|
|
Overhead
|
|
|
Overhead
|
|
|
Bahan baku
|
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
|
|
|
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
Overhead
|
|
|
|
|
|
|
|
Overhead
|
|
|
|
|
BDP Dep. Peleburan
|
|
BDP Dep. Pencetakan
|
|
Barang Jadi
|
|||
Bahan
baku
|
|
|
xxx
|
|
|
xxx
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
|
|
Overhead
|
|
|
Overhead
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dalam
aliran produksi selektif, aktivitas produksi di masing-masing departemen dapat
dilakukan secara berurutan atau paralel tergantung dari produksi final yang
dihasilkan. Gambar 6.3 mengilustrasikan sebagian output Departemen Pemotongan
ditransfer ke Departemen Perakitan dan sebagian lainnya ditransfer ke
Departemen Peleburan dan Departemen Pencetakan.
Gambar 6.3 Aliran Produk Selektif (selective production flow)
BDP Dep. Pemotongan
|
|
BDP Dep. Perakitan
|
|
Barang Jadi
|
|||
Bahan
baku
|
|
|
|
|
|
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
xxx
|
|
|
|
|
Overhead
|
|
|
xxx
|
|
|
xxx
|
|
|
|
|
xxx
|
|
|
|
|
|
|
|
Bahan baku
|
|
|
|
|
|
|
|
Tenaga kerja
|
|
|
|
|
|
|
|
Overhead
|
|
|
|
|
BDP Dep. Peleburan
|
|
xxx
|
|
Tenaga kerja
|
|
Overhead
|
|
|
|
BDP Dep. Pencetakan
|
|
xxx
|
|
Tenaga kerja
|
|
Overhead
|
|
|
|
Akuntansi biaya bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik
Akun Barang dalam Proses (BDP) pada sistem perhitungan
biaya berdasarkan proses dipisahkan antara satu departemen dengan departemen
lainnya. Dengan demikian terdapat beberapa akun buku besar BDP pada sistem perhitungan
biaya berdasarkan proses. Hal ini berbeda dengan sistem perhitungan biaya
berdasarkan pesanan. Karena tidak praktis memisahkan per masing-masing pesanan,
satu akun buku besar BDP memuat BDP untuk semua pesanan.
Biaya
bahan baku. Bukti permintaan bahan
baku adalah dokumen dasar untuk mencatat biaya pemakaian bahan baku.
Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya pemakaian bahan baku
dirinci ke masing-masing pesanan, sedangkan pada sistem biaya proses rinciannya
yaitu masing-masing departemen produksi.
Sebagai ilustrasi, diasumsikan American Chair Company
memproduksi satu jenis kursi melalui dua departemen yaitu Departemen Pemotongan
yang melakukan aktivitas pemotongan kayu seluruh komponen kursi, penghalusan
dengan ampelas, dan pengecatan dengan pelitur dan Departemen Perakitan yang
aktivitasnya setelah menerima kerangka kursi dari Departemen Pemotongan
melakukan perakitan dan pemasangan busa dan kain kursi. Jika selama Januari digunakan
bahan baku langsung di Departemen Pemotongan sebesar $13.608 dan Departemen Perakitan
sebesar $7.296, maka ikhtisar penyerapan biaya bahan baku langsung dicatat
dengan junal sebagai berikut:
BDP-Dep. Pemotongan $13.608
BDP-Dep. Perakitan 7.296
Persediaan bahan baku $20.904
Biaya
Tenaga kerja. Rekapitulasi kartu jam
kerja harian di masing-masin departemen, diserahkan ke departemen Gaji untuk
mencatat biaya upah karyawan pabrik. Jika selama Januari Departemen Pemotongan
mengkonsumsi 500 jam tenaga kerja langsung dan Departemen Perakitan 921 jam dengan
tarif masing-masin sebesar $10 per jam, maka ikhtisar penyerapan biaya tenaga
kerja langsung dicatat dengan junal
sebagai berikut:
BDP-Dep.
Pemotongan $5.000
BDP-Dep.
Perakitan 9.210
Beban gaji $14.210
Biaya
overhead pabrik. Baik pada sistem
biaya berdasarkan pesanan maupun proses, biaya overhead aktual dicatat pada
akun pengendali overhead dan rincian biaya overhead dicatat pada buku besar
pembantu. Sebagai contoh, selama Januari biaya overhead aktual sebagai berikut:
Pengendali overhead pabrik $20.900
Utang
usaha $
7.904
Akumulasi
penyusutan mesin 5.700
Asuransi
dibayar dimuka 500
Bahan
baku (penolong) 1.700
Beban
gaji (tenaga kerja tidak langsung) 5.600
Karena
besarnya biaya overhead pabrik aktual tidak selalu sama setiap periode dan
tidak proporsional terhadap aktivitas produksi (semivariabel), seringkali
perusahaan menggunakan tarif overhead yang ditetapkan dimuka (predetermined
oveherhead rate) sebagai dasar pembebanan biaya overhead pabrik.
Sebagai ilustrasi, American Chair Company menetapkan
tarif overhead pabrik Departemen Pemotongan $7,60 per jam kerja mesin,
sedangkan Departemen Perakitan $12 per jam tenaga kerja langsung. Selama
Januari Departemen Pemotongan menghabiskan waktu selama 1.040 jam mesin, sedangkan
Departemen Perakitan 921 jam tenaga kerja langsung, maka ikhtisar pembebanan
biaya overhead pabrik dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
BDP-Dep.
Pemotongan $ 7.904
BDP-Dep.
Perakitan 11.052
Overhead pabrik dibebankan $18.956
Dibandingkan
dengan biaya overhead aktual, pembebanan overhead ke produksi terlalu rendah
(under applied) sebesar $1.944. Jika perusahaan menganggap jumlah tersebut
tidak materil, pada akhir tahun dibebankan ke akun harga pokok penjualan.
Tetapi jika dianggap materil dibebankan ke akun harga pokok penjualan dan
persediaan akhir barang jadi.
Laporan biaya produksi
Laporan
biaya produksi adalah kertas kerja yang menampilkan jumlah biaya yang
diakumulasikan dan dibebankan ke produksi selama satu bulan. Laporan tersebut
juga digunakan sebagai dasar untuk untuk mencatat jurnal transfer biaya ke
departemen berikutnya. Laporan biaya produksi disajikan untuk setiap departemen
produksi dan formatnya dapat berbeda-beda antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainya. Namun sebaiknya setiap laporan biaya produksi terdiri dari
tiga bagian informasi:
1.
Skedul
kuantitas yang menggambarkan aliran
fisik meliputi jumlah unit persediaan awal, unit yang diterima dari departemen
sebelumnya, unit yang diproduksi, dan jumlah unit yang ditransfer ke departemen
berikutnya.
2.
Biaya yang
dibebankan ke departemen yang terdiri
dari beban biaya dari depertemen sebelumnya dan biaya yang dibebankan di
departemen yang bersangkutan.
3.
Biaya yang
dipertanggungjawabkan departemen yang
terdiri dari biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya dan biaya pada
persediaan akhir BDP.
Total
biaya pada bagian dua dan tiga harus sama. Secara lebih rinci, laporan biaya
produksi pada bagian dua dan tiga harus memuat:
-
biaya total dan
biaya per unit yang diterima dari departemen sebelumnya
-
biaya total dan
biaya per unit bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang
ditambahkan di departemen yang bersangkutan
-
biaya BDP awal
dan akhir
-
biaya yang
ditransfer ke departemen berikutnya atau ke persediaan barang jadi.
Menentukan
total biaya dan biaya per unit BDP persediaan akhir, unit yang ditransfer ke
departemen berikutnya, dan ke persediaan barang jadi merupakan proses alokasi
biaya yang sangat penting dalam kalkulasi harga pokok produk. Karena biaya
produksi senantiasa berubah, pada umumnya penilaian persediaan menggunakan
metode rata-rata tertimbang. Jika menggunakan metode FIFO dapat dilihat di
appendiks buku.
Hal lain yang selalu terjadi pada sistem perhitungan
biaya berdasarkan proses yaitu penentuan nilai ekuvalen persediaan BDP. Karena produksi
dilakukan secara terus menerus, sedangkan laporan keuangan harus disajikan
secara periodik (umumnya pada akhir tahun atau akhir periode lainnya seperti akhir
bulan, triwulan, atau semester) maka pada saat pelaporan selalu atau besar
kemungkinan terdapat persediaan BDP. BDP adalah persediaan barang yang belum
100% selesai dan untuk menentukan nilai persediaannya harus diketahui terlebih
dulu persentase peyelesaian/penyerapan biaya persediaan BDP tersebut. Setelah
diketahui tingkat penyerapan biayanya, ditetapkan unit ekuvalen. Unit ekuivalen
adalah unit persediaan BDP dibandingkan dengan persediaan barang jadi. Sebagai
contoh, jika harga pokok produksi barang jadi $100 per unit, maka apabila pada
akhir periode terdapat 10 unit persediaan BDP yang masing-masing unit baru
menyerap biaya $50 berarti tingkat penyelesaian masing-masing unit BDP baru 50%
atau biaya yang terserap pada 10 unit persediaan BDP tersebut sama atau ekuvalen
dengan 5 unit produk jadi (50% x 10 unit).
Untuk
mengilustrasikan laporan biaya produksi, diasumsikan American Chair Company selama
bulan Januari memiliki data fisik produksi dan data biaya produksi sebagai
berikut:
Data Fisik
|
Dep. Pemotongan
(unit)
|
Dep. Perakitan
(unit)
|
BDP - Persediaan awal
|
100
|
180
|
Mulai di proses di Dep
Pemotongan
|
600
|
-
|
Ditransfer ke Dep. Perakitan
|
500
|
-
|
Diterima dari Dep.
Pemotongan
|
-
|
500
|
Ditransfer ke persediaan
barang jadi
|
-
|
580
|
BDP - Persediaan akhir
|
200
|
100
|
Supervisor
produksi Departemen Pemotongan melaporkan bahwa persediaan akhir BDP baru
menyerap biaya bahan baku 60%, biaya tenaga kerja 20%, dan biaya overhead
pabrik 40%. Sedangkan supervisor produksi Departemen Perakitan melaporkan bahwa
persediaan akhir BDP sudah menyerap 100% biaya bahan baku, 70% biaya tenaga
kerja, dan 70% biaya overhead pabrik. Persentase penyelesaian untuk persediaan
awal tidak diperlukan untuk metode penilaian persediaan dengan rata-rata
tertimbang karena sudah diselesaikan pada bulan berjalan atau kalaupun masih
tersisa pada persediaan akhir, akan tercermin penyerapan biayanya pada
persediaan akhir BDP. Data biaya selama
bulan Januari sebagai berikut:
Data biaya:
|
Dep.
Pemotongan
|
Dep.
Perakitan
|
Biaya dari Departemen
sblmnya:
|
-
|
$ 8.320
|
Bahan
baku
|
$1.892
|
830
|
Tenaga
kerja
|
400
|
475
|
Overhead
pabrik
|
796
|
518
|
Biaya yang ditambahkan ke
proses selama periode berjalan:
|
|
|
Bahan
baku
|
$13.608
|
$ 7.296
|
Tenaga
kerja
|
5.000
|
9.210
|
Overhead
pabrik
|
7.904
|
11.052
|
Langkah pertama dalam pembebanan biaya produksi yaitu
menentukan jumlah unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya dan menghitung biaya
pada setiap unit ekuivalen BDP.
Unit yang ditransfer dari Departemen Pemotongan ke
Departemen Perakitan adalah unit yang telah 100% menyerap biaya di Departemen Pemotongan.
Unit ekuivalen biaya bahan baku yaitu 60% dari 200 unit atau sama dengan 120
unit ekuivalen. Biaya tenaga kerja 20%x200 unit = 40 unit ekuivalen, dan biaya
overhead 40%x200 unit = 80 unit ekuivalen. Total unit ekuivalen di departamen pemotongan
yaitu unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen Pemotongan ditambah
dengan jumlah unit ekuivalen yang ditransfer keluar dari Departemen tersebut ke
persediaan akhir sebagai berikut:
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Over-head
|
Unit ekuivalen ditransfer ke
Dep Perakitan
|
500
|
500
|
500
|
Unit ekuivalen di persediaan
akhir
|
120
|
40
|
80
|
Total unit ekuivalen
|
620
|
540
|
580
|
Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen di
Departemen Pemotongan sebagai berikut:
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Overhead
|
Biaya di persediaan awal
|
$ 1.892
|
$ 400
|
$ 796
|
Biaya ditambahkan selama
periode berjalan
|
13.608
|
5.000
|
7.904
|
Total biaya yg hrs
dipertanggungjawabkan
|
$15.500
|
$5.400
|
$8.700
|
Dibagi dengan unit ekuivalen
|
620
|
540
|
580
|
Biaya per unit ekuivalen
|
$ 25
|
$ 10
|
$ 15
|
Berdasarkan data tersebut di
atas, laporan biaya produksi bulan januari untuk Departemen Pemotongan
diiliustrasikan pada Tampilan 6.1. Ayat jurnal untuk mentransfer biaya dari
Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan adalah:
BDP- Departemen Perakitan $25.000
BDP- Departemen Pemotongan $25.000
Di Departemen Perakitan, biaya bahan baku pada
persediaan akhir BDP sudah 100%, tetapi untuk biaya tenaga kerja dan iaya
overhead pabrik baru 70%. Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen
Perakitan dihitung dengan menambahkan jumlah unit ekuivalen yang ditransfer
keluar dari Departemen tersebut ke persediaan barang jadi sebagai berikut:
|
Biaya Departemen sblmnya
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Over-head
|
Unit ekuivalen ditransfer ke
luar
|
580
|
580
|
580
|
580
|
Unit ekuivalen di persediaan
akhir
|
100
|
100
|
70
|
70
|
Total unit ekuivalen
|
680
|
680
|
650
|
650
|
Rata-rata terimbang biaya
per unit ekuivalen di Departemen Perakitan ditentukan sebagai berikut:
|
Biaya Departemen sblmnya
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Overhead
|
Biaya di persediaan awal
|
$ 8.320
|
$ 830
|
$ 475
|
$ 518
|
Biaya ditambahkan selama
periode berjalan
|
25.000
|
7.296
|
9.210
|
11.052
|
Total biaya yg hrs
dipertanggungjawabkan
|
$33.320
|
$8.126
|
$9.685
|
$11.570
|
Dibagi dengan unit ekuivalen
|
680
|
680
|
650
|
650
|
Biaya per unit ekuivalen
|
$ 49
|
$11,95
|
$14,90
|
$ 17,80
|
Tampilan 6.1
American Chair Company
Departemen Pemotongan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Januari 2007
|
|
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Over-head
|
Jumlah (unit)
|
Skedul kuantitas:
|
|
|
|
|
|
|
Persediaan awal
|
|
|
|
|
|
100
|
Dimulai peroide ini
|
|
|
|
|
|
600
|
|
|
|
|
|
|
700
|
Ditransfer
ke Dep. Perakitan
|
|
|
|
|
|
500
|
Persediaan akhir
|
|
|
60%
|
20%
|
40%
|
200
|
|
|
|
|
|
|
700
|
Biaya dibebankan ke
Departemen:
|
|
|
|
Total Biaya
|
*Unit Ekuivalen
|
**Biaya per Unit
|
Persediaan awal:
|
|
|
|
|
|
|
Bahan
baku
|
|
|
|
$1.892
|
|
|
Tenaga
kerja
|
|
|
|
400
|
|
|
Overhead
|
|
|
|
796
|
|
|
Total
biaya di persediaan awal
|
|
|
|
$3.088
|
|
|
Biaya ditambahkan selama
periode berjalan
|
|
|
|
|
|
|
Bahan
baku
|
|
|
|
$13.608
|
620
|
$25
|
Tenaga
kerja
|
|
|
|
5.000
|
540
|
10
|
Overhead
|
|
|
|
7.904
|
580
|
15
|
Total
biaya ditambahkan pada periode berjalan
|
|
|
|
$26.512
|
|
|
Total biaya dibebankan ke
Departemen
|
|
|
|
$29.600
|
|
50
|
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
dipertanggungjawabkan sebagai berikut:
|
unit
|
% Penye-lesaian
|
Unit ekuivalen
|
Biaya per Unit
|
|
Total Biaya
|
Ditransfer ke Dep. Perakitan
|
500
|
100
|
500
|
$50
|
|
$25.000
|
Persediaan akhir - BDP
|
|
|
|
|
|
|
Bahan
baku
|
200
|
60
|
120
|
$25
|
$3.000
|
|
Tenaga
kerja
|
200
|
20
|
40
|
10
|
400
|
|
Overhead
|
200
|
40
|
80
|
15
|
1.200
|
4.600
|
Total biaya
dipertanggungjawabkan
|
|
|
|
|
|
$29.600
|
*
Total unit ekuivalen yang diproses di departemen ini
|
||||||
** Total biaya persediaan
awal dan selama periode berjalan dibagi dengan unit ekuivalen
|
Ayat jurnal untuk mentransfer
biaya dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan:
BDP-
Departemen Perakitan $25.000
BDP- Departemen Pemotongan $25.000
Di Departemen Perakitan, biaya bahan baku pada
persediaan akhir BDP sudah 100%, tetapi untuk biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik baru 70%. Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di
Departemen Perakitan dihitung dengan menambahkan jumlah unit ekuivalen yang
ditransfer keluar dari Departemen tersebut ke persediaan barang jadi sebagai
berikut:
|
Biaya Departemen sblmnya
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Over-head
|
Unit ekuivalen ditransfer ke
luar
|
580
|
580
|
580
|
580
|
Unit ekuivalen di persediaan
akhir
|
100
|
100
|
70
|
70
|
Total unit ekuivalen
|
680
|
680
|
650
|
650
|
Rata-rata terimbang biaya per
unit ekuivalen di Departemen Perakitan ditentukan sebagai berikut:
|
Biaya Departemen sblmnya
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Overhead
|
Biaya di persediaan awal
|
$ 8.320
|
$ 830
|
$ 475
|
$ 518
|
Biaya ditambahkan selama
periode berjalan
|
25.000
|
7.296
|
9.210
|
11.052
|
Total biaya yg hrs
dipertanggungjawabkan
|
$33.320
|
$8.126
|
$9.685
|
$11.570
|
Dibagi dengan unit ekuivalen
|
680
|
680
|
650
|
650
|
Biaya per unit ekuivalen
|
$ 49
|
$11,95
|
$14,90
|
$ 17,80
|
Di
Departemen Perakitan, biaya per unit yang diterima dari Departemen Pemotongan
menjadi $49, padahal dari Departemen Pemotongan ditransfer dengan biaya per
unit $50. Perbedaan ini bukan suatu masalah karena menggunakan rata-rata
tertimbang.
Berdasarkan data tersebut di atas, laporan biaya
produksi bulan Januari untuk Departemen Pemotongan diilustrasikan pada Tampilan
6.2
Tampilan 6.2
American Chair Company
Departemen Perakitan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Januari 2007
|
|
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Over-head
|
Jumlah (unit)
|
Skedul kuantitas:
|
|
|
|
|
|
|
Persediaan awal
|
|
|
|
|
|
180
|
Dimulai peroide ini
|
|
|
|
|
|
500
|
|
|
|
|
|
|
680
|
Ditransfer
ke Dep. Perakitan
|
|
|
|
|
|
580
|
Persediaan akhir
|
|
|
100%
|
70%
|
70%
|
100
|
|
|
|
|
|
|
680
|
Biaya dibebankan ke
Departemen:
|
|
|
|
Total Biaya
|
*Unit Ekuivalen
|
**Biaya per Unit
|
Persediaan awal:
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
departemen sebelumnya
|
|
|
|
$8.320
|
|
|
Bahan
baku
|
|
|
|
830
|
|
|
Tenaga
kerja
|
|
|
|
475
|
|
|
Overhead
|
|
|
|
518
|
|
|
Total
biaya di persediaan awal
|
|
|
|
$10.143
|
|
|
Biaya ditambahkan selama
periode berjalan
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
departemen sebelumnya
|
|
|
|
$25.000
|
680
|
$49,00
|
Bahan
baku
|
|
|
|
7.296
|
680
|
11,95
|
Tenaga
kerja
|
|
|
|
9.210
|
650
|
14,90
|
Overhead
|
|
|
|
11.052
|
650
|
17,80
|
Total
biaya ditambahkan pada periode berjalan
|
|
|
|
$52.558
|
|
|
Total biaya dibebankan ke
Departemen
|
|
|
|
$62.701
|
|
$93,65
|
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
dipertanggungjawabkan sebagai berikut:
|
unit
|
% Penye-lesaian
|
Unit ekuivalen
|
Biaya per Unit
|
|
Total Biaya
|
Ditransfer ke Dep. Perakitan
|
580
|
100
|
580
|
$93,65
|
|
$54.317
|
Persediaan akhir - BDP
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
departemen sebelumnya
|
100
|
100
|
100
|
$49,00
|
$4.900
|
|
Bahan
baku
|
100
|
100
|
100
|
11,95
|
1.195
|
|
Tenaga
kerja
|
100
|
70
|
70
|
14,90
|
1.043
|
|
Overhead
|
100
|
70
|
70
|
17,80
|
1.246
|
8.384
|
Total biaya
dipertanggungjawabkan
|
|
|
|
|
|
$62.701
|
*
Total unit ekuivalen yang diproses di departemen ini
|
||||||
** Total biaya persediaan
awal dan selama periode berjalan dibagi dengan unit ekuivalen
|
Ayat jurnal untuk mentransfer
biaya dari Departemen Perakitan ke Persediaan barang jadi adalah:
Persediaan
barang jadi $54.317
BDP- Departemen Perakitan $54.317
Peningkatan
kuantitas Produksi ketika Bahan Baku ditambahkan
Berbeda
dengan perusahaan furnitur, pada beberapa perusahaan seperti softdrink atau
cat dan perusahaan lainnya, ada kemungkinan penambahan bahan baku akan
meningkatkan volume produksi. Sebagai contoh Departemen Pencampuran Tiger Paint
Company menerima cairan pewarna dari Departemen Pewarnaan dan kemudian di
Departemen Pencampuran, cairan pewarna dicampur dengan cairan latex untuk
menghasilkan cat. Data produksi Latex di Departemen Pencampuran di bulan April:
Data Fisik
|
Dep. Pencampuran
(galon)
|
BDP - Persediaan awal
|
800
|
Diterima dari Dep Pewarnaan
|
2.000
|
Ditambahkan di Dep.
Pencampuran
|
4.000
|
Ditransfer ke Dep.
pengalengan
|
5.800
|
BDP - Persediaan akhir
|
1.000
|
Supervisor
produksi menyampaikan informasi bahwa persedian akhir BDP untuk bahan baku
telah 100% selesai sedangkan biaya konversi baru 50%. Data biaya selama bulan
April sebagai berikut:
|
Dep. Pencampuran
. ($)
|
BDP - Persediaan awal
|
-
|
Biaya
dari Dep. sebelumnya
|
$1.532
|
Bahan
baku
|
1.692
|
Tenaga
kerja
|
57
|
Overhead
pabrik
|
114
|
Biaya yang ditambahkan ke
proses selama periode berjalan:
|
|
Biaya
dari Dep. sebelumnya
|
$12.000
|
Bahan
baku
|
16.940
|
Tenaga
kerja
|
3.660
|
Overhead
pabrik
|
7.320
|
Departemen
Pencampuran menggunakan metode penilaian biaya rata-rata tertimbang dan biaya
overhead dialokasikan ke produksi berdasarkan biaya tenaga kerja. Unit yang
ditransfer dari Departemen Pencampuran ke Departemen Pengalengan yaitu 5.800
galon. Persediaan akhir BDP untuk bahan baku sudah menyerap biaya 100%,
sedangkan untuk biaya konversi baru terserap 50%. Dengan demikian, unit
ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen Pencampuran adalah sebagai
berikut:
|
Biaya Departemen sblmnya
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Over-head
|
Unit ekuivalen ditransfer ke
luar
|
5.800
|
5.800
|
5.800
|
5.800
|
Unit ekuivalen di persediaan
akhir
|
1.000
|
1.000
|
500
|
500
|
Total unit ekuivalen
|
6.800
|
6.800
|
6.300
|
6.300
|
Rata-rata
terimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Pencampuran ditentukan sebagai
berikut:
|
Biaya Departemen sblmnya
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Overhead
|
Biaya di persediaan awal
|
$ 1.532
|
$ 1.692
|
$ 57
|
$ 114
|
Biaya ditambahkan selama
periode berjalan
|
12.000
|
16.940
|
3.660
|
7.320
|
Total biaya yg hrs
dipertanggungjawabkan
|
$13.532
|
$18.632
|
$3.717
|
$7.434
|
Dibagi dengan unit ekuivalen
|
6.800
|
6.800
|
6.300
|
6.300
|
Biaya per unit ekuivalen
|
$ 1,99
|
$ 2,74
|
$ 0,59
|
$ 1,18
|
Berdasarkan
data tersebut, laporan biaya produksi Departemen Pencampuran untuk bulan April
sebagaimana tampak pada Tampilan 6.3. Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya
dari Departemen Pencampuran ke Departemen Pengalengan adalah sebagai berikut:
BDP-
Departemen Pengalengan $37.700
BDP- Departemen Pencampuran $37.700
Tampilan 6.3
American Chair Company
Departemen Pencampuran
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Januari 2007
|
|
|
Bahan baku
|
Tenaga kerja
|
Over-head
|
Jumlah (unit)
|
Skedul kuantitas:
|
|
|
|
|
|
|
Persediaan awal
|
|
|
|
|
|
800
|
Diterima dari Dep Pewarnaan
|
|
|
|
|
|
2.000
|
Diambahkan ke proses di Dep
Pencampuran
|
|
|
|
|
|
4.000
|
|
|
|
|
|
|
6.800
|
Ditransfer
ke Dep. Perngalengan
|
|
|
|
|
|
5.800
|
Persediaan akhir
|
|
|
100%
|
50%
|
50%
|
1.000
|
|
|
|
|
|
|
6.800
|
Biaya dibebankan ke
Departemen:
|
|
|
|
Total Biaya
|
*Unit Ekuivalen
|
**Biaya per Unit
|
Persediaan awal:
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
departemen sebelumnya
|
|
|
|
$1.532
|
|
|
Bahan
baku
|
|
|
|
1.692
|
|
|
Tenaga
kerja
|
|
|
|
57
|
|
|
Overhead
|
|
|
|
114
|
|
|
Total
biaya di persediaan awal
|
|
|
|
$3.392
|
|
|
Biaya ditambahkan selama
periode berjalan
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
departemen sebelumnya
|
|
|
|
$12.000
|
6.800
|
$1,99
|
Bahan
baku
|
|
|
|
16.940
|
6.800
|
2,74
|
Tenaga
kerja
|
|
|
|
3.660
|
6.300
|
0,59
|
Overhead
|
|
|
|
7.320
|
6.300
|
1,18
|
Total
biaya ditambahkan pada periode berjalan
|
|
|
|
$39.920
|
|
|
Total biaya dibebankan ke
Departemen
|
|
|
|
$43.315
|
|
$,,650
|
|
|
|
|
|
|
|
Biaya dipertanggungjawabkan
sbg berikut:
|
unit
|
% Penye-lesaian
|
Unit ekuivalen
|
Biaya per Unit
|
|
Total Biaya
|
Ditransfer ke Dep. Perakitan
|
5.800
|
100
|
5.800
|
$6,50
|
|
$54.317
|
Persediaan akhir - BDP
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
departemen sebelumnya
|
1.000
|
100
|
1.000
|
$1,99
|
$1.990
|
|
Bahan
baku
|
1.000
|
100
|
1.000
|
2,74
|
2.740
|
|
Tenaga
kerja
|
1.000
|
50
|
500
|
0,59
|
295
|
|
Overhead
|
1.000
|
50
|
500
|
1,18
|
590
|
5.615
|
Total biaya
dipertanggungjawabkan
|
|
|
|
|
|
$43.315
|
*
Total unit ekuivalen yang diproses di departemen ini
|
||||||
** Total biaya persediaan
awal dan selama periode berjalan dibagi dengan unit ekuivalen
|
Pertanyaan dan Diskusi
- Sebutkan perbedaan
perhitungan biaya berdasarkan pesanan dengan perhitungan biaya berdasarkan
proses
- Perhitungan biaya
apa yang lebih sesuai diterapkan untuk kegiatan bisnis:
- tambang minyak f. Grup musik k. Bengkel mobil
- mesin jahit g. Mobil l.
Rias pengantin
- rental mobil h. Arsitektur interior m. Production house sinetron
- buku i. Swalayan n. Batu nisan
- jasa pemakaman j. Pulsa ekeltronik m. Rumah sakit
- Diskusikan tiga pola
aliran fisik produksi
- Bagaimana menetapkan
tarif biaya overhead?
- Apa tujuan pembuatan
laporan biaya produksi (cost of production report) per departemen?
sebutkan bagian-bagian dari laporan biaya produksi
- Bagaimana menetapkan
harga pokok produksi per unit pada perhitungan biaya berdasarkan proses?
- Apa yang dimaksud
unit ekuvalen? Buatkan contoh perhitungannya.
Latihan
- Produk ekuivalen
dan biaya per unit. Tuller
company menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran
biaya rata-rata tertimbang untuk kedua departemen produksinya. Pada
tanggal 1 April, Departemen B tidak memiliki persediaan awal. Selama April
25.000 unit ditransfer dari Departemen A ke Departemen B. Pada tanggal 30
April, Departemen B memiliki 5.000 unit BDP, baru selesai 60% untuk biaya
tenaga kerja dan 40% untuk biaya overhead. Selama bulan berjalan, 20.000
unit ditransfer dari Departemen B ke Persediaan barang jadi. Bahan baku
ditambahkan di awal proses di Departemen B. Jurnal berikut mengikhtisarkan
aktivitas selama April:
BDP-Departemen A $25.000
BDP-Departemen B $15.000
Bahan baku $40.000
BDP-Departemen A $10.800
BDP-Departemen B $
9.200
Beban gaji $26.500
BDP-Departemen A $14.600
BDP-Departemen B $15.400
Overhead dibebankan $30.000
BDP-Departemen B $40.000
BDP- Departemen A $40.000
Diminta:
- Hitung unit
ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen B
- Hitung biaya per
unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen B
- Laporan biaya
produksi, Departemen pertama, biaya rata-rata tertimbang. Tyndols Fabricators Inc. memproduksi suatu
produk logam yang diproses melalui dua departemen yaitu Departemen
Pemotongan & Pembentukan dan Departemen Perakitan. Data yang berkaitan
dengan aktivitas bulan November di Departemen Pemotongan & Pembentukan
adalah sebagai berikut:
|
Unit
|
Persediaan
awal
|
800
|
Mulai diproses selama bulan
berjalan
|
3.200
|
Ditransfer ke Departemen
Perakitan
|
3.400
|
Persediaan akhir (bahan baku 75%, tenaga kerja 25%, dan
overhead 25%)
|
600
|
Biaya
yang dibebankan ke Departemen:
|
Persediaan awal
|
Ditambahkan di bulan berjalan
|
Bahan baku
|
$17.923
|
$68.625
|
Tenaga kerja
|
2.352
|
14.756
|
Overhead
|
3.800
|
29.996
|
Diminta: Buatlah laporan biaya produksi Departemen Pemotongan & Pembentukan untuk
bulan November
- Laporan biaya
poduksi, departemen kedua, biaya rata-rata tertimbang. Hypertec Corporation memproduksi suatu produk
di tiga departemen produksi. Produk dibuat dari lempengan logam yang
dipotong di Departemen Pemotongan, kemudian ditransfer ke Departemen
Pembentukan dimana potongan logam dibentuk dan bagian-bagian yang dibeli
dari pemasok luar ditambahkan ke unit produksi tersebut. Produk kemudian
ditransfer ke Departemen Pengecatan untuk dihaluskan, dicat, dan dikemas.
Karena hanya memproduksi satu jenis produk, perusahaan menerapkan sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses. Dalam mempertanggungjawabkan
persediaan barang dalam proses perusahaan menggunakan asumsi aliran biaya
rata-rata tertimbang. Data selama bulan September di Departemen
Pembentukan sebagai berikut:
|
Unit
|
Persediaan
awal
|
1.400
|
Diterima dari Departemen
Pemotongan
|
4.600
|
Ditransfer ke Departemen
Pengecatan
|
5.000
|
Persediaan akhir (bahan baku 60%, tenaga kerja dan overhead
30%)
|
1.000
|
Biaya
yang dibebankan ke Departemen:
|
Persediaan awal
|
Ditambahkan di bulan berjalan
|
Biaya dari Departemen sebelumnya
|
$21.120
|
$70.380
|
Bahan baku
|
5.880
|
20.440
|
Tenaga kerja
|
2.614
|
17.526
|
Overhead
|
5.228
|
35.052
|
Diminta: Buatlah laporan biaya produksi Departemen Pembentukan bulan September
- Laporan biaya
poduksi, peningkatan kuantitas, biaya rata-rata tertimbang. Pop Cola Company memproduksi minuman ringan dalam
tiga departemen yaitu Departemen Sirup, Departemen Karbonasi, dan
Departemen Pembotolan. Sirup yang memberikan rasa pada minuman diprosuksi
di departemen pertama. Sirup tersebut kemudian ditransfer ke departemen
kedua, dimana air soda ditambahkan. Setelah penambahan air soda minuman
kemudian dibotolkan. Data yang berkaitan dengan operasi Departemen
Karbonasi selama Oktober sebagai berikut:
|
Unit
|
Persediaan
awal
|
1.000
|
Diterima dari departemen
Sirup
|
2.000
|
Ditambahkan ke proses di
Dep. Karbonasi
|
6.000
|
Ditransfer ke Departemen
Pembotolan
|
7.800
|
Persediaan akhir (bahan baku 100%, tenaga kerja dan overhead
25%)
|
1.200
|
Biaya
yang dibebankan ke Departemen:
|
Persediaan awal
|
Ditambahkan di bulan berjalan
|
Biaya dari Departemen sebelumnya
|
$1.120
|
$9.680
|
Bahan baku
|
190
|
1.610
|
Tenaga kerja
|
60
|
1.560
|
Overhead
|
120
|
3.120
|
Diminta: Buatlah laporan biaya produksi Departemen Karbonasi
- Laporan biaya
poduksi, jurnal, dan biaya rata-rata tertimbang. Modern Cabinet Company memproduksi satu jenis
model lemari kayu komersil melalui dua departemen yaitu Departemen
Pemotongan dan Departemen perakitan. Departemen Pemotongan membuat
potongan-potongan kayu dan Departemen Perakitan merakit potongan-potongan
kayu menjadi lemari dan menambahkan engsel dan pegangan pintu yang dibeli
dari pemasok luar. Perusahaan menggunakan sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang.
Perusahaan memilki akun barang dalam proses yang terpisah untuk
masin-masing departemen. Data selama bulan Agustus sebagai berikut:
|
Pemotongan
(Unit)
|
Perakitan
(Unit)
|
Persediaan
awal - BDP
|
200
|
250
|
Mulai diproses di Departemen
Pemotongan
|
600
|
-
|
Ditransfer ke Departemen Perakitan
|
650
|
650
|
Ditransfer ke Persediaan
barang jadi
|
-
|
800
|
Persediaan akhir – BDP:
|
|
|
Dep.
Pemotongan (bahan baku 90% dan biaya konversi 60%)
|
150
|
-
|
Dep.
Perakitan (bahan baku 40% dan biaya
konversi 20%)
|
-
|
100
|
Biaya
persediaan awal
|
Persediaan awal
|
Ditambahkan di bulan berjalan
|
Biaya dari Departemen sebelumnya
|
-
|
$17.410
|
Bahan baku
|
$5.365
|
1.610
|
Tenaga kerja
|
530
|
1.560
|
Overhead
|
795
|
3.120
|
Biaya ditambahkan selama Agustus
|
|
|
Bahan baku
|
$26.035
|
$13.433
|
Tenaga kerja
|
8.350
|
20.989
|
Overhead
|
12.525
|
20.989
|
Diminta:
- Buatlah laporan
biaya produksi setiap departemen untuk
bulan agustus
- Buatlah ayat jurnal
yang sesuai untuk mencatat pembebanan ke departemen produksi atas biaya
yang terjadi selama bulan Agustus dan untuk mencatat transfer unit dari
Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan dan dari Departemen
Perakitan ke Persediaan barang jadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar